Page 89 - MODUL CA - Pelaporan Korporat 2021
P. 89
Selain biaya bahan baku, untuk memproduksi sepeda tersebut, PT Creative juga mengeluarkan
biaya konversi sebesar Rp330.000, yang terdiri dari biaya honor karyawan pabrik Rp151.000,
alokasi supervisor pabrik sebesar Rp24.000, alokasi biaya overhead sebesar Rp155.000.
Biaya konversi tersebut akan menambah nilai persediaan dalam proses, dengan jurnal berikut:
Persediaan dalam proses Rp330.000
Tenaga kerja langsung Rp151.000
Tenaga kerja tidak langsung Rp24.000
Alokasi overhead Rp155.000
PT Creative juga memiliki informasi lain terkait persediaan dalam proses sebagai berikut:
Nilai
Persediaan dalam proses awal periode Rp19.000
Persediaan bahan baku akhir periode Rp43.000
Ketika proses produksi telah selesai, maka persediaan dalam proses akan direklasifikasi
menjadi persediaan barang jadi, sebesar total biaya manufaktur yang terjadi pada periode
tersebut. Biaya manu faktur d tersebut dihitung dengan rumus yaitu persediaan dalam proses
awal Rp19.000 + penggunaan bahan baku Rp262.000 + biaya konversi Rp330.000 – persediaan
dalam proses akhir Rp43.000 = Rp570.000.
Jurnal pengakuan persediaan barang jadi adalah sebagai berikut:
Persediaan barang jadi Rp570.000
Persediaan dalam proses Rp570.000
PT Creative juga memiliki informasi persediaan barang jadi sebagai berikut:
Nilai
Persediaan barang jadi awal periode Rp69.000
Persediaan barang jadi akhir periode Rp66.000
Mengacu pada informasi di atas, maka nilai persedian barang jadi di gudang adalah sebesar
Rp639.000 (persediaan awal Rp69.000 + biaya manufaktur periode tersebut Rp570.000). Karena
terdapat, per sediaan barang jadi di akhir periode sebesar Rp66.000, maka HPP di periode
tersebut adalah Rp573.000 (Rp639.000 – Rp66.000).
Jurnal pengakuan HPP adalah sebagai berikut:
HPP Rp264.000
Persediaan barang jadi Rp573.000
4.2.6 Pengukuran untuk Persediaan Perusahaan Agrikultur
Berbeda dengan persediaan lainnya yang umumnya diukur pada biaya perolehan pada saat
pe ngakuan awal, persediaan yang berupa produk agrikultur yang telah dipanen oleh entitas
dari aset biologisnya, diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual panen (nilai
realisasi neto) pada titik panen. Produk agrikultur adalah produk yang dipanen dari aset
biologis milik perusahaan, sedangkan aset biologis adalah hewan atau tanaman hidup. Contoh
produk agrikultur adalah susu yang dihasilkan oleh sapi perah, getah karet yang dihasilkan
dari pohon karet, wol yang dihasilkan dari bulu domba, dan sebagainya. Pada saat pertama
kali panen, produk-produk tersebut langsung diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual atau nilai realisasi neto tersebut menjadi bia ya perolehan pada saat pengakuan awal.
Perlakuan akuntansi selanjutnya untuk persediaan produk agrikultur mengikuti perlakuan
akuntansi persediaan pada umumnya.
80 BAB 4 ASET LANCAR
05/07/21 11.42
MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd 80 05/07/21 11.42
MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd 80