Page 93 - Modul Pengantar Fikih Muamalah
P. 93
(a) Syarat-Syarat Dan Rukun-Rukun Muzara’ah Dan Mukhabarah
Menurut Haroen (2007), syarat-syarat dan rukun-rukun Muzara’ah dan
Mukharabah. Syarat Muzara’ah atau Mukhabarah Menurut jumhur ulama, syarat-
syarat muzara’ah, ada yang berkaitan dengan orang-orang yang berakad, benih
yang akan ditanam, lahan yang akan dikerjakan, hasil yang akan dipanen, dan
jangka waktu berlaku akad.
1. Syarat yang berkaitan dengan orang yang melakukan akad, harus baligh dan
berakal, agar mereka dapat bertindak atas nama hukum.
2. Syarat yang berkaita dengan benih yang akan ditanam harus jelas dan
menghasilkan.
3. Syarat yang berkaitan dengan lahan pertanian adalah:
Lahan itu bisa diolah dan menghasilkan, sebab ada tanaman yang tidak
cocok ditanam didaerah tertentu.
Batas-batas lahan itu jalas.
Lahan itu sepenuhnya diserahkan kepada petani untuk dioalah dan
pemilik lahan tidak boleh ikut campur tangan untuk mengelolanya.
4. Syarat yang berkaitan dengan hasil sebagai berikut:
Pembagian hasil panen harus jelas.
Hasil panen itu benar-benar milik bersama orang yang berakad, tanpa
ada pengkhususan seperti disisihkan lebih dahulu sekian persen.
Bagian atara amil dan malik adalah dari satu jenis barang yang sama.
Bagian kedua belah pihak sudah dapat diketahui.
Tidak disyaratkan bagi salah satunya penambahan yang maklum.
5. Syarat yang berkaitan dengan waktu pun harus jelas didalam akad, sehingga
pengelola tidak dirugikan seperti membatalkan akad sewaktu-waktu:
Waktu yang telah ditentukan.
Waktu itu memungkinkan untuk menanam tanaman yang dimaksud.
Waktu tersebut memungkinkan dua belah pehak hidup menurut
kabiasaan.
89 | MODUL USAS PENGANTAR FIKIH MUAMALAH