Berita IAI

APAFest 2021 - Sesi Inspirasi Bersama Presiden IFAC

10 November 2021 - Release


Ketika dunia terus berjuang melawan pandemi Covid-19, ada beberapa alasan untuk terus optimis. Tetapi pandemi telah memperkuat gagasan bahwa kita tidak bisa hanya berharap untuk masa depan yang lebih baik; kita harus membangunnya, dan tidak ada waktu untuk disia-siakan. Demikian disampaikan Presiden International Federation of Accountants (IFAC), Alan Johnson pada sesi webinar series APAFest bertema “An Inspiring Session with IFAC President”.

Dalam kerangka itu, IFAC telah mengidentifikasi empat prioritas, dua tindakan, dan satu tujuan yang disampaikan kepada negara-negara G20 dalam bentuk IFAC Call to Action. Empat prioritas itu memberi gambaran besar tentang tantangan dan peluang yang dihadapi dunia dan profesi di masa kini dan masa depan.

Empat prioritas itu adalah: Pertama, mempercepat keberlanjutan dan inklusivitas. Kedua, komitmen kembali untuk penguatan kolaborasi global. Ketiga, menghindari fragmentasi regulasi. Keempat, fokus pada transparansi dan integritas sektor publik. Untuk wewujudkan keempat prioritas ini, dibutuhkan upaya bersama dari pembuat kebijakan, sektor bisnis, organisasi lain, investor, dan individu. Sementara profesi akuntansi akan tetap menjadi mitra penting pada masing-masing prioritas ini.

Selain keempat prioritas tersebut, IFAC meminta G20 untuk fokus pada dua tindakan yang akan mengarah pada keberlanjutan, inklusivitas, dan kemakmuran di setiap negara. Tindakan yang direkomendasikan adalah untuk mendukung inisiatif IFRS Foundation untuk terbentuknya standar keberlanjutan, dan terbentuknya manajemen keuangan publik yang prima di setiap negara.

Menurut Alan Johnson, dewasa ini permintaan tumbuh hampir di mana-mana untuk pengungkapan keberlanjutan. Agar organisasi dapat memberikan data berkualitas tinggi dalam pengungkapan keberlanjutan, dunia membutuhkan sistem keuangan berkelanjutan yang benar-benar global. Saat ini, pembuat kebijakan global memiliki peluang unik untuk menghindari fragmentasi peraturan yang mahal, dengan membangun sistem global yang komprehensif, konsisten, dan andal untuk pelaporan perusahaan, guna menghadirkan masa depan yang berkelanjutan, inklusif, dan adil.

“Kita harus menangkap peluang ini sebelum hilang, dan kita tidak punya waktu lama. IFAC dan profesi akuntansi siap menjadi bagian dari solusi,” ujarnya.

Selanjutnya, manajemen keuangan publik (public financial management/PFM) adalah jantung dari transparansi dan integritas sektor publik – dan sangat penting bagi kemampuan pemerintah mana pun untuk melayani publik secara efektif. Alan Johnson mengatakan, sistem PFM yang kuat berarti bahwa sumber daya dialokasikan secara tepat terhadap tujuan kebijakan publik yang merupakan kepentingan publik. Pemerintah harus berusaha untuk mencapai hasil maksimal dengan sumber daya yang mereka miliki, sambil meminimalkan kerugian melalui pemborosan, penipuan, atau korupsi. “Manajemen keuangan publik berkualitas tinggi diperlukan untuk mewujudkan hal ini,” tegas Alan.

Alan menjelaskan, manajemen keuangan publik berkualitas tinggi didasarkan pada empat hal, yakni: Komitmen dari para pemimpin politik dan manajemen senior dalam entitas sektor publik;  Kerangka kerja yang komprehensif, saling berhubungan, berbasis prinsip dan berfokus pada hasil; Standar yang baik, seperti standar akrual dan standar keberlanjutan sektor publik di masa depan; Individu dengan pelatihan, keterampilan, dan etika yang sesuai.

“Ini membawa kita ke satu tujuan dalam IFAC Call to Action, yaitu membangun ekonomi dan masyarakat yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan sejahtera,” ujar Alan. “Karena itu seluruh pemerintahan di dunia harus melangkah maju ke arah pemulihan dengan program fiskal berkelanjutan dan langkah-langkah lain yang diperlukan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik. Dan profesi harus berinovasi, menasihati, dan memimpin dimanapun dan kapanpun kita bisa,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI, Prof. Mardiasmo mengatakan, sebagai anggota IFAC, IAI berkomitmen untuk bekerja sama dengan IFAC dan akan terus berkolaborasi dalam mengembangkan profesi akuntansi di Indonesia dan global. Mardiasmo menegaskan jika IAI akan terus mendukung kolaborasi global untuk menciptakan dunia yang lebih baik di masa depan.

“Baru-baru ini, IAI dan IFAC telah berkolaborasi untuk mendukung Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022. IAI siap untuk lebih mengelaborasi kerjasama ini guna meningkatkan peran profesi dalam pemulihan ekonomi global, terutama pasca krisis Covid-19,” ujar Wakil Menteri Keuangan RI periode 2014-2019 itu.

Menurutnya, IAI memahami bahwa sebagai network partner B20 yang merupakan outreach group G20, IFAC selalu menyampaikan rekomendasi strategis kepada negara-negara G20 dalam rangka peningkatan perekonomian global. Oleh karena itu, IAI akan mengambil bagian dalam inisiatif penting ini. Tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga dalam skala yang lebih luas, regional dan global.


Proud to be an Accountants, CA is a Difference Maker


Anggota DPN IAI Prof. Sidharta Utama yang juga menjadi narasumber pada sesi webinar series APAFest tersebut menjelaskan, sesuai dengan tema “Proud to be an Accountants, CA is a Difference Maker”, diskusi ini diselenggarakan dalam rangka memberikan pemahaman yang berkelanjutan kepada generasi muda dan akuntan profesional tentang peran penting Chartered Accountants (CA) dalam inisiatif pembangunan jangka panjang menuju tujuan Indonesia Emas 2045.

“CA adalah identitas akuntan profesional Indonesia yang mewakili seluruh nilai dan kompetensi yang melekat padanya. CA dibangun untuk memastikan kontribusi optimal anggota IAI dalam membangun perekonomian bangsa,” ujar Guru Besar Universitas Indonesia itu.

Seorang CA dapat dibandingkan dalam hal kualitas dan integritas karena prosesnya kuat sehingga dia lebih siap. Profesi menjaga kompetensi dan profesionalisme seorang CA antara lain melalui kewajiban mengikuti PPL, kewajiban mematuhi Kode Etik dan Standar Profesi. Kedepannya, profesi ini penting untuk dibangun agar mendapat kepercayaan dari masyarakat dan regulator.

Karena itu Prof. Sidharta menghimbau kepada seluruh mahasiswa yang mengikuti APAFest ini untuk tidak berpuas diri dalam mencapai kompetensi akademik. “Teruslah raih cita-citamu untuk menjadi akuntan profesional, agar bisa berkontribusi maksimal untuk pembangunan negara kita,” katanya.

IAI akan terus mengembangkan dan mengimplementasikan program-program strategis yang berdampak pada semakin komprehensifnya penguasaan aspek digitalisasi bagi anggota dan mahasiswa akuntansi di Indonesia. PPL terkait digital, ICT, dan sustainability akan menjadi fokus utama IAI ke depan. Kemudian ada program e-knowledge center, IAI for Society, dan program lainnya yang bertujuan untuk membangun profesi akuntan yang tangguh dan menguasai teknologi digital sebagai aset yang kuat dalam membangun perekonomian.

Terkait dengan penyelenggaraan APAFest tahun ini, Direktur Eksekutif IAI Elly Zarni Husin mengatakan, even paling bergengsi bagi mahasiswa akuntansi Indonesia ini telah diselenggarakan secara virtual untuk kedua kalinya. Sejak dimulai pada Agustus 2021 lalu, APAFest 2021 telah diikuti oleh lebih dari 3.500 peserta yang mendaftar di portal APAFest 2021. Menurutnya, lebih dari 1000 mahasiswa dari universitas di seluruh Indonesia berpartisipasi dalam berbagai kompetisi dan program CA Scholarship Award, serta lebih dari 6.000 pemirsa mengikuti seri webinar tentang isu-isu terkini yang relevan dengan calon akuntan dan profesional.

Elly menjelaskan, melalui IAI APAFest, IAI menciptakan wadah bagi para akuntan muda untuk mengekspresikan aspirasi mereka, bertemu dengan para pemimpin profesi, dan membangun jalur untuk masa depan mereka sebagai Akuntan Profesional. Rangkaian acara APAFest 2021 berpuncak pada 10 November, seiring dengan peringatan International Accounting Day. Dalam sesi ini, IAI berkolaborasi dengan seri global FinBiz2030, yang merupakan inisiatif bersama One Young World dan Chartered Akuntan. FinBiz2030 ini bertujuan untuk membangun komunitas keuangan dan bisnis yang aktif dan terlibat secara global yang didedikasikan untuk mencapai Sustainable Development Goals pada tahun 2030.

“Kami berharap IAI APAFest akan terus menjadi wadah yang sangat baik bagi stakeholders profesi untuk berinteraksi dengan mahasiswa akuntansi terbaik dari universitas di seluruh Indonesia, dan mendorong mereka untuk meraih masa depan profesi sebagai salah satu komponen penting bagi perekonomian Indonesia yang lebih kuat,” tutup Elly.


Tentang IAI

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan yang menaungi seluruh akuntan di Indonesia yang tersebar di 34 provinsi. IAI merupakan anggota dan pendiri International Federation of Accountants (IFAC) dan ASEAN Federation of Accountants (AFA), serta associate member Chartered Accountants Worldwide (CAW)

Untuk menjaga integritas dan profesionalisme akuntan Indonesia, IAI menerbitkan Kode Etik Akuntan Indonesia. Sebagai standard setter, IAI menyusun dan menetapkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia.

Informasi lebih lanjut tentang IAI, kunjungi www.iaiglobal.or.id, atau email ke iai-info@iaiglobal.or.id. Terkait pandemi Covid-19, IAI telah mengeluarkan sejumlah guidance yang bisa diakses melalui http://iaiglobal.or.id/v03/home



Lampiran :

APAFest - Inspiring IFAC President edited.docx