Navigate to:
20 Juni 2025 - Siaran Pers
Ketua Dewan Standar Keberlanjutan IAI, Istini T. Siddharta, menghadiri pertemuan International Forum of Accounting Standard Setters (IFASS) secara daring pada Maret 2025. Istini Siddharta menjadi salah satu panelis dalam panel diskusi terkait keterterapan SASB Standards dalam IFRS Sustainability Disclosure Standards yang merupakan rujukan dari Standar Pengungkapan Keberlanjutan (SPK).
Diskusi panel yang dipimpin Kristian Koktvedgaard (anggota komite standar keberlanjutan Denmark) berlangsung setelah paparan dari anggota ISSB Bryan Esterly. Panelis lain adalah Jack Bisset anggota New Zealand External Reporting Board dan Sung Ho Joo anggota Korea Sustainability Standards Board. Diskusi panel ini disaksikan lebih dari enam puluh delegasi dari tiga puluh lima yurisdiksi.
Byran Esterly menyampaikan bahwa ISSB tengah menyempurnakan Sustainability Industry Classification System (SICS) milik SASB—sebuah sistem berbasis prinsip yang membantu perusahaan mengidentifikasi risiko dan peluang sesuai model bisnisnya, tanpa memaksa mereka masuk ke kategori industri yang kurang tepat.
Kristian Koktvedgaard membuka diskusi panel dengan meminta pandangan para panelis tentang keterbandingan lintas yurisdiksi, dimensi sektoral yang perlu dipertimbangkan, serta jenis pengungkapan yang seharusnya menjadi fokus utama tiap industri. Istini Siddharta menegaskan bahwa penyempurnaan sektoral yang tengah disusun ISSB harus tetap relevan bagi pengambilan keputusan dan terjangkau bagi negara berkembang. Istini Siddharta juga mengingatkan bahwa “mengklasifikasikan entitas berdasarkan industri hanyalah salah satu cara mengelompokkan bisnis,” seraya menekankan bahwa ukuran, lokasi, dan konteks budaya sering kali lebih menentukan profil risiko ketimbang label sektor semata.
Menutup pendapatnya, Istini Siddharta mengingatkan bahwa “daftar metrik yang terlalu panjang” bisa membebani pelapor berskala kecil dan menyerukan agar metrik tetap ringkas, dapat dioperasikan lintas sistem, serta proporsional dengan kebutuhan pengambilan keputusan.
Sung Ho Joo menuturkan bahwa praktik pelaporan di Korea masih dalam tahap perkembangan; banyak laporan keberlanjutan yang terkesan “sekadar menggugurkan kewajiban” dan belum memaparkan asumsi secara lengkap. Ia meyakini, seiring kematangan pelaporan keberlanjutan, persoalan seputar pemilihan dan ketepatan metrik dalam SASB Standards akan turut terselesaikan.
Keikutsertaan IAI dalam forum ini menegaskan posisi Indonesia sebagai suara terdepan Asia Tenggara dalam diskusi global pengungkapan keberlanjutan. IAI sebagai asosiasi profesi akuntan profesional senantiasa mengambil langkah proaktif dalam perkembangan terkini pengungkapan keberlanjutan untuk mendorong penguatan ekosistem pelaporan korporat yang lebih transparan dan akuntabel.