Navigate to:
05 Desember 2024 - Siaran Pers
Keterangan foto – Wakil Ketua BPK (tengah) berfoto bersama Pengurus IAI dalam acara Seminar Internasional Hari Ulang Tahun ke-67 Ikatan Akuntan Indonesia.
(Jakarta, 4 Desember 2024) – Dalam era tantangan global, peran akuntan profesional semakin krusial sebagai penggerak utama tata kelola keuangan yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada keberlanjutan. Akuntan tidak hanya bertugas menjaga integritas laporan keuangan, tetapi juga memastikan bahwa keputusan keuangan memberikan dampak nyata bagi masyarakat sekaligus membangun kepercayaan publik. Dengan pendekatan berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG), akuntan berkontribusi dalam menciptakan ketahanan ekonomi nasional yang tangguh dan inklusif, sejalan dengan prinsip keberlanjutan global.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Budi Priyono, dalam keynote speech-nya pada Seminar Internasional Peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Jakarta. Seminar dengan tema “Connecting Sustainability & Economic Resilience: Accountant Navigating the Future”, dihadiri oleh pengurus dan anggota IAI dari seluruh Indonesia, serta pembicara terkemuka dari berbagai institusi di dalam dan luar negeri. Pada kesempatan itu, Budi Priyono menyoroti pentingnya kontribusi akuntan profesional dalam mendukung tata kelola keuangan yang tidak hanya mengedepankan transparansi dan akuntabilitas, tetapi juga berorientasi pada keberlanjutan. “Keputusan keuangan yang baik harus berdampak nyata bagi masyarakat dan membangun kepercayaan publik di masa depan,” ujarnya.
Konsep keberlanjutan, yang menyeimbangkan aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi, kini menjadi kebutuhan utama. Pascapandemi COVID-19, konsep ini semakin relevan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang tangguh dan inklusif. Dalam Agenda 2030, keberlanjutan diperkuat dengan elemen perdamaian dan kemitraan lintas sektor, mencakup kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan profesi akuntan.
Budi Priyono menambahkan bahwa adopsi tata kelola berbasis ESG adalah langkah strategis yang harus diintegrasikan ke dalam laporan keuangan. Dengan pendekatan ini, organisasi tidak hanya fokus pada keuntungan finansial tetapi juga pada dampak sosial dan lingkungan yang positif.
Selain itu, akuntan profesional memiliki posisi strategis sebagai penjaga integritas dan pemimpin perubahan. Dengan keahlian di bidang keuangan, sistem informasi, dan pelaporan keberlanjutan, akuntan berperan dalam menyusun kebijakan berbasis data yang mendukung pertumbuhan jangka panjang. Akuntan juga berperan dalam meningkatkan transparansi dalam laporan keuangan melalui adopsi standar ESG, serta mencegah praktik greenwashing melalui pelaporan yang akurat dan akuntabel.
“Keberlanjutan kini bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Akuntan berada di garis depan untuk mendorong organisasi mengadopsi praktik bisnis yang bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan,” tegas Wakil Ketua BPK.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Masa Depan yang Berkelanjutan
Budi menambahkan, sebagai lembaga pemeriksa keuangan negara, BPK RI telah menunjukkan komitmennya terhadap implementasi Sustainable Development Goals (SDGs). Sejak 2018, BPK secara aktif melakukan pemeriksaan atas kesiapan pemerintah dalam mengimplementasikan SDGs dan mempresentasikan hasilnya di forum internasional, seperti High-Level Political Forum di New York.
Budi Priyono menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan keberlanjutan. Pemerintah, sektor swasta, dan profesi akuntan perlu bersinergi untuk menciptakan kebijakan yang inklusif dan berbasis prinsip keberlanjutan. Melalui langkah-langkah strategis ini, BPK bersama para akuntan profesional terus berupaya memperkuat tata kelola keuangan yang berintegritas, mendorong keberlanjutan, dan membangun ketahanan ekonomi yang kokoh untuk Indonesia.
Keterangan foto – Ketua Dewan Penasihat IAI, Prof. Moermahadi Soerja Djanegara didamping Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI, Ardan Adiperdana menyerahkan Peta Jalan Standar Pengungkapan Keberlanjutan kepada Wakil Ketua BPK RI, Budi Priyono.
Akuntan sebagai Data-Driven Decision Makers
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Penasihat IAI, Prof. Moermahadi Soerja Djanegara, menekankan transformasi peran akuntan di era modern sebagai data-driven decision makers yang tidak hanya memastikan transparansi keuangan tetapi juga mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam setiap proses bisnis. Dengan memanfaatkan teknologi seperti big data, AI, dan blockchain, akuntan memiliki posisi strategis dalam menjembatani keberlanjutan lingkungan dan ketahanan ekonomi, menjawab tantangan global seperti krisis lingkungan dan ketidakpastian ekonomi.
Dalam opening speech-nya, mantan Ketua BPK itu menyoroti transformasi peran akuntan di era modern yang telah melampaui fungsi tradisional sebagai pencatat dan penyusun laporan keuangan. Sebagai data-driven decision makers, akuntan berperan membantu organisasi memahami risiko, mengidentifikasi peluang, dan mendukung pengambilan keputusan strategis berbasis data.
“Di tengah tantangan global seperti krisis lingkungan, pandemi, dan ketidakpastian ekonomi, akuntan memiliki peran kunci dalam menjembatani keberlanjutan dengan ketahanan ekonomi. Kita harus mampu menciptakan sistem pelaporan holistik yang mencerminkan kinerja keuangan, dampak sosial, dan lingkungan,” tambahnya.
Selama 67 tahun terakhir, IAI telah menunjukkan berbagai pencapaian signifikan, dalam perannya mengawal transparansi dan akuntabilitas ekonomi Indonesia. “Keberhasilan ini menjadi warisan berharga bagi generasi akuntan berikutnya dan menunjukkan komitmen IAI dalam memastikan profesi ini tetap relevan, adaptif, dan berkelanjutan,” jelas Moermahadi.
Ia juga menekankan peran akuntan dalam mendukung pencapaian SDGs dan visi Indonesia Emas 2045. Sebagai penjaga transparansi dan akuntabilitas keuangan, akuntan bertanggung jawab memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi sejalan dengan prinsip keberlanjutan.
“Dengan mengintegrasikan data lingkungan, sosial, dan tata kelola ke dalam laporan keuangan, akuntan dapat membantu organisasi memahami risiko keberlanjutan sekaligus memanfaatkannya sebagai peluang strategis. Ini adalah investasi jangka panjang yang bermanfaat bagi organisasi dan masyarakat,” pungkasnya.
Tentang IAI
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan yang menaungi seluruh akuntan di Indonesia yang tersebar di 34 provinsi. IAI merupakan anggota dan pendiri International Federation of Accountants (IFAC) dan ASEAN Federation of Accountants (AFA), serta associate member Chartered Accountants Worldwide (CAW).
Untuk menjaga integritas dan profesionalisme akuntan Indonesia, IAI menerbitkan Kode Etik Akuntan Indonesia. Sebagai standard setter, IAI menyusun dan menetapkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia.
Informasi lebih lanjut tentang IAI, kunjungi www.iaiglobal.or.id, atau email ke iai-info@iaiglobal.or.id