Berita IAI

Siaran Pers HUT 67 IAI - Navigasi Lanskap GRC di Industri Jasa Keuangan Indonesia: Tantangan dan Solusi

10 Desember 2024 - Siaran Pers


Penerapan tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan (GRC) yang solid tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan sebesar 8%, tetapi juga menjadi tameng melawan ancaman serius seperti korupsi, risiko keamanan siber, dan tantangan dari adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI). Di tengah lanskap ini, profesi akuntan memainkan peran penting sebagai penjaga integritas dan akuntabilitas dalam pelaporan keuangan serta pengelolaan risiko.

Hal itu disampaikan Sophia Wattimena, Anggota Dewan Komisioner OJK sekaligus Anggota Dewan Penasihat Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dalam keynote speech-nya pada peringatan ulang tahun ke-67 IAI yang jatuh pada 23 Desember 2024. Berbicara dengan tema “Navigating the GRC Landscape: Best Practices in Indonesian Financial Industry”, Sophia menekankan pentingnya penerapan GRC yang terintegrasi sebagai fondasi untuk mendukung keberlanjutan entitas, khususnya di sektor jasa keuangan.

Sophia mengingatkan bahwa cita-cita pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang telah ditetapkan pemerintah memerlukan dukungan dari semua pihak, terutama dalam mengatasi kebocoran anggaran yang mencapai 40%, salah satunya akibat praktik korupsi. “Penerapan governance bukan hanya tentang insentif, tetapi kebutuhan fundamental agar entitas dapat bertahan dan berkembang,” ujar Sophia.

Selain itu, Sophia menyoroti ancaman yang semakin serius dari risiko keamanan siber. Pada tahun 2024, Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia dalam jumlah pelanggaran data, dengan 13,2 juta akun terdampak. Sektor jasa keuangan menjadi target utama serangan siber, yang mengakibatkan kerugian mencapai USD 12 miliar. Bahkan, laporan World Economic Forum memproyeksikan risiko keamanan siber sebagai salah satu ancaman global terbesar dalam tiga tahun mendatang.

Data menunjukkan bahwa anomali trafik dan serangan siber mengalami lonjakan drastis pada periode 2019–2021, meskipun tren menurun di tahun berikutnya. Namun, Sophia memperingatkan bahwa potensi ancaman ini terus berkembang dengan bentuk yang semakin canggih dan bervariasi.

Selain isu keamanan siber, Sophia juga membahas dampak besar dari penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam lanskap GRC. Deloitte’s Center for Financial Services memprediksi bahwa generative AI dapat memicu kerugian akibat fraud hingga USD 40 miliar pada 2027, meningkat tajam dari USD 12,3 miliar pada 2023 dengan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 32%.

Meskipun AI berpotensi meningkatkan efisiensi seperti menyederhanakan tugas kepatuhan, menganalisis regulasi baru, dan menyediakan keputusan berbasis data, teknologi ini juga menghadirkan tantangan signifikan. Risiko seperti bias algoritma, pengurangan tenaga kerja, dan fraud menjadi isu yang harus diatasi dengan bijak. Sophia menegaskan pentingnya para akuntan memahami karakteristik AI untuk memastikan penggunaannya mendukung prinsip akuntabilitas dan tata kelola yang baik.

Pemerintah melalui Asta Cita ke-3 juga mendukung perkembangan usaha rintisan berbasis inovasi digital untuk menciptakan lapangan kerja baru, memastikan teknologi seperti AI menjadi pelengkap, bukan pengganti tenaga kerja manusia.

Melalui penerapan GRC yang mengintegrasikan teknologi dan mitigasi risiko yang komprehensif, Sophia mengajak semua pemangku kepentingan untuk berkontribusi dalam memperkuat daya saing sektor jasa keuangan Indonesia. Dengan sinergi yang baik antara inovasi, kepatuhan, dan tata kelola, cita-cita pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat tercapai secara berkelanjutan.

Tentang IAI

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan yang menaungi seluruh akuntan di Indonesia yang tersebar di 34 provinsi. IAI merupakan anggota dan pendiri International Federation of Accountants (IFAC) dan ASEAN Federation of Accountants (AFA), serta associate member Chartered Accountants Worldwide (CAW).

Untuk menjaga integritas dan profesionalisme akuntan Indonesia, IAI menerbitkan Kode Etik Akuntan Indonesia. Sebagai standard setter, IAI menyusun dan menetapkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia.

Informasi lebih lanjut tentang IAI, kunjungi www.iaiglobal.or.id, atau email ke iai-info@iaiglobal.or.id