Navigate to:
11 Desember 2024 - Siaran Pers
Peran akuntan telah berkembang jauh melampaui fungsi tradisionalnya sebagai penyusun laporan keuangan. Kini, akuntan memiliki tanggung jawab sebagai agen perubahan, menjadi jembatan antara tujuan keberlanjutan dan ekonomi. Dengan kemajuan teknologi seperti big data, artificial intelligence, dan blockchain, akuntan berperan dalam memastikan integrasi informasi ESG (Environmental, Social, Governance) dalam analisis keuangan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Demikian disampaikan Ketua Dewan Penasihat IAI, Prof. Moermahadi Soerja Djanegara, ketika membuka seminar hari ketiga peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 Ikatan Akuntan Indonesia, 2-4 Desember 2024 di Jakarta. Pada kesempatan itu, mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu menekankan pentingnya peran strategis akuntan dalam menghadapi tantangan global dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Acara ini sekaligus menjadi momen refleksi atas kontribusi IAI selama hampir tujuh dekade dalam memajukan profesi akuntansi di Indonesia.
Seminar ini juga menghadirkan Wakil Ketua BPK RI, Budi Prijono, yang menggarisbawahi pentingnya keberlanjutan dalam menghadapi tantangan global, termasuk perubahan iklim dan ketidakpastian ekonomi pasca pandemi. Ia menekankan bahwa keberlanjutan membutuhkan kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, swasta, dan akuntan.
"Konsep keberlanjutan tidak hanya mencakup keseimbangan sosial, lingkungan, dan ekonomi, tetapi juga perdamaian dan kemitraan. Tata kelola berbasis ESG adalah dasar untuk memastikan dampak sosial dan lingkungan yang positif," jelas Budi Prijono.
Ia menambahkan, BPK telah memimpin berbagai inisiatif terkait keberlanjutan, termasuk pemeriksaan implementasi SDGs (Sustainable Development Goals) dan penerbitan laporan keberlanjutan sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas.
Meningkatkan Kompetensi Akuntan Indonesia
Prof. Moermahadi menambahkan, IAI terus memainkan peran sentral dalam menjaga relevansi profesi akuntansi melalui pelaksanaan Renstra IAI – Next 4 Success. Inisiatif strategis ini bertujuan memperkuat posisi akuntan Indonesia di kancah internasional dan memastikan kemampuan mereka untuk mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam laporan keuangan serta pengambilan keputusan berbasis data.
Pada kesempatan itu, Moermahadi mengajak semua pemangku kepentingan untuk mendiskusikan solusi bersama atas tantangan seperti greenwashing, digitalisasi data yang kompleks, dan rendahnya kesadaran akan keberlanjutan. "Akuntan harus menjadi pemimpin perubahan, penjaga integritas, dan pengelola angka yang transparan," tambahnya.
Dengan kolaborasi yang solid dan inovasi berkelanjutan, akuntan berperan penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang inklusif, tangguh, dan berdaya saing global. Pesan bersama dalam acara ini adalah komitmen untuk terus bekerja sama dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan menginspirasi generasi mendatang.
Tentang IAI
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan yang menaungi seluruh akuntan di Indonesia yang tersebar di 34 provinsi. IAI merupakan anggota dan pendiri International Federation of Accountants (IFAC) dan ASEAN Federation of Accountants (AFA), serta associate member Chartered Accountants Worldwide (CAW).
Untuk menjaga integritas dan profesionalisme akuntan Indonesia, IAI menerbitkan Kode Etik Akuntan Indonesia. Sebagai standard setter, IAI menyusun dan menetapkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia.
Informasi lebih lanjut tentang IAI, kunjungi www.iaiglobal.or.id, atau email ke iai-info@iaiglobal.or.id