Berita IAI

Siaran Pers SNA ke-26 - Ternate Peran Penting Akuntan Tingkatkan Trust dalam Ekonomi Keberlanjutan

20 September 2023 - Siaran Pers




Kepercayaan adalah kunci pertumbuhan ekonomi yang efisien dan berkelanjutan yang diwujudkan melalui kolaborasi dari multi-stakeholders yang bertumpu pada highest level of trust (tingkat kepercayaan tertinggi). Laporan World Economic Forum pada tahun 2022 mengindikasikan risiko lingkungan dan sosial sebagai risiko yang signifikan dengan tingkat keparahan yang tinggi untuk jangka pendek dan jangka panjang. Ini akan berdampak pada keberlanjutan usaha dan ekonomi nasional.

Pembangunan ekonomi nasional berkelanjutan memerlukan pendekatan holistik yang tidak hanya bertumpu pada faktor ekonomi, tapi juga bergantung pada aspek environment, social, & governance (ESG), transformasi teknologi yang meningkatkan efisiensi dan menciptakan peluang baru di berbagai sektor, serta transparansi dan akuntabilitas sebagai landasannya. Demikian disampaikan oleh Ketua Badan Pemeriksa Keuangan RI, Isma Yatun dalam keynote speech-nya pada pembukaan Simposium Nasional Akuntansi (SNA) ke-26 yang berlangsung di Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, pada 19-21 September 2023. SNA ke-26 ini mengambil tema “Marong Profesi Akuntan dan Entitas Bisnis dalam Mendukung Ekonomi Nasional yang Berkelanjutan”. Bersamaan dengan SNA ke-26, juga digelar kegiatan International Conference for Accounting Educators (ICAE) 2023.

Ketua BPK mengatakan bahwa sudah saatnya pelaku bisnis dan pemerintah mulai mempertimbangkan dan memperhitungkan transparansi dan akuntabilitas atas faktor ESG yang tertuang dalam sustainability reporting atau laporan keberlanjutan.

“Pengungkapan ESG mengarah pada transparansi yang lebih besar untuk pengambilan keputusan internal dan eksternal, sekaligus menegakkan stabilitas keuangan,” ujar Ketua BPK, disaksikan 362 peserta SNA yang merupakan akuntan pendidik dan pemangku kepentingan dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. SNA ke-26 ini juga dihadiri oleh Dewan Penasihat IAI, Deputi Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Ketua Kompartemen Akuntan Pendidik (KAPd) IAI, Ketua IAI Wilayah, Sekda Provinsi Maluku Utara, Walikota Ternate dan Tidore, sivitas akademika dari Universitas Khairun dan perguruan tinggi di Maluku Utara, serta sejumlah pejabat setempat.

Menurut Ketua BPK, sustainability reporting diharapkan mampu memberikan full picture atas kinerja organisasi, termasuk memberikan gambaran masa depan yang lebih komprehensif karena menunjukkan kinerja keuangan dan kinerja non-keuangan, sehingga dapat mengelola risiko, meningkatkan reputasi, meningkatkan kinerja keuangan, memastikan kepatuhan, memenuhi harapan pemangku kepentingan untuk mencapai kesuksesan jangka panjang, serta berkontribusi terhadap masa depan yang lebih berkelanjutan.

Transformasi digital mendukung pengambilan keputusan berkelanjutan bagi entitas bisnis dan organisasi. Transformasi digital melibatkan integrasi teknologi digital untuk mengubah secara mendasar cara organisasi beroperasi sehingga menghasilkan model bisnis baru, peningkatan efisiensi, dan peningkatan kapasitas yang mendukung proses pengambilan keputusan di setiap lini, termasuk pelaporan keuangan.

Isma Yatun menambahkan, pembangunan ekonomi berkelanjutan adalah proses dimana eksploitasi sumber daya alam, arah investasi, orientasi pengembangan teknologi, dan perubahan atau reformasi kelembagaan semuanya terkoordinasi dan selaras untuk meningkatkan potensi saat ini dan di masa depan. Terbatasnya sumber daya pendorong ekonomi nasional, sehingga pertumbuhan ekonomi jangka panjang harus didukung dengan kebijakan yang meminimalisir dampak negatif pada aspek sosial, lingkungan, dan budaya masyarakat.

Sementara itu, Ketua Dewan Penasihat IAI, Prof. Moermahadi Soerja Djanegara menegaskan bahwa, profesi akuntan saat ini tengah menjalani fase perubahan yang sangat dinamis menyambut era keberlanjutan. IAI saat ini tengah berproses membentuk Dewan Standar Keberlanjutan (DSK) IAI yang akan menyusun standar pengungkapan keberlanjutan untuk digunakan di industri di Indonesia. DSK ini akan melanjutkan peran yang sebelumnya dijalankan Task Force Comprehensive Corporate Reporting (TF CCR) IAI, untuk memastikan adopsi standar pengungkapan keberlanjutan mengacu pada standar yang diterbitkan International Sustainability Standards Board (ISSB).

Mewakili DPN IAI, Prof. Moermahadi menekankan pentingnya peran akuntan dalam mendorong entitas untuk selalu berupaya relevan dengan sasaran Sustainable Development Goals (SDGs) melalui peningkatan kemampuan inovasi, perilaku etis, fokus pada praktik terbaik dalam governance, sehingga dapat membantu pelaporan keuangan sektor bisnis secara optimal. Mantan Ketua BPK itu mendorong peserta SNA yang merupakan akuntan pendidik di bawah naungan KAPd IAI, untuk dapat menanamkan prinsip akuntabilitas kepada generasi muda akuntan, sehingga mereka bisa membangun track record-nya sejak dini.

Pada kesempatan yang sama, Ketua KAPd IAI, Prof. Dian Agustia menyampaikan, SNA ke-26 telah menerima sebanyak 368 paper. Dari jumlah itu, sebanyak 207 paper dinyatakan lolos seleksi untuk dipresentasikan, terdiri dari 166 full paper dan 52 poster. Tema keberlanjutan menjadi topik yang sangat relevan pada SNA kali ini, melengkapi tema lain di bidang akuntansi keuangan, syariah, hingga corporate governance.

“SNA telah berkembang menjadi simposium internasional seiring dengan diselenggarakannya ICAE 2023. Ini merupakan angin segar sekaligus tantangan bagi KAPd IAI untuk dapat meningkatkan kualitas SNA dan ICAE dari waktu ke waktu,” ungkap Dekan FEB Universitas Airlangga itu. Apalagi di dalam Rencana Strategis (Renstra) DPN IAI, ditekankan adanya program yang dapat memperkuat transformasi profesi akuntansi melalui peningkatan kuantitas dan kualitas akuntan Indonesia yang memiliki kompetensi, kredibilitas, integritas, serta mematuhi regulasi, kode etik, dan standar profesi.

“Sasaran 2 di Pilar 1 Renstra IAI difokuskan pada upaya pertumbuhan profesi akuntansi melalui penambahan anggota IAI, melalui program kerja peningkatan jumlah anggota madya dan anggota utama melalui penyusunan kebijakan penyetaraan kompetensi. Harapannya tentu saja akan dapat menciptakan lebih banyak lagi akuntan profesional pemegang Chartered Accountant (CA) Indonesia, untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional,” pungkas Prof. Dian di dalam opening speech SNA ke-26.

Tentang IAI dan SNA

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan yang menaungi seluruh akuntan di Indonesia yang tersebar di 34 provinsi. IAI merupakan anggota dan pendiri International Federation of Accountants (IFAC) dan ASEAN Federation of Accountants (AFA), serta associate member Chartered Accountants Worldwide (CAW).

Untuk menjaga integritas dan profesionalisme akuntan Indonesia, IAI menerbitkan Kode Etik Akuntan Indonesia. Sebagai standard setter, IAI menyusun dan menetapkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia.

Simposium Nasional Akuntansi (SNA) yang diselenggarakan KAPd IAI merupakan ajang pertemuan ilmiah bergengsi para akuntan, baik yang bekerja sebagai akuntan pendidik, akuntan publik, akuntan sektor publik, akuntan perpajakan, dan profesi akuntansi lainnya. Kegiatan ini merupakan wahana untuk melakukan sharing dan diskusi, saling bertukar pengetahuan, terutama bagi para akademisi, mahasiswa dan peneliti lainnya terkait dengan hasil riset dalam disiplin ilmu akuntansi. Agenda rutin tahunan ini melibatkan sebagian besar akuntan pendidik di perguruan tinggi di seluruh Indonesia, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta.

Informasi lebih lanjut tentang IAI, kunjungi www.iaiglobal.or.id, atau email ke iai-info@iaiglobal.or.id