Navigate to:
12 Maret 2025 - Siaran Pers
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) bekerja sama dengan Markplus Institute menyelenggarakan webinar bertema “Marketing 101 for Finance Professionals” pada Kamis, 27 Februari 2025. Webinar ini membedah pentingnya value dan strategi pemasaran yang terstruktur bagi penyelenggara keuangan, termasuk akuntan dan Kantor Jasa Akuntan (KJA). Webinar ini sekaligus memberikan tips dan strategi jitu bagi para profesional keuangan untuk memperkuat branding secara entitas maupun individu, dan mendatangkan klien serta kesepakatan bisnis dalam entitas yang dikelola. Webinar ini menampilkan narasumber CEO Mark Plus Institute, Yosanova Savitry dan diikuti oleh 350 peserta yang terdiri dari Akuntan Berpraktik, perwakilan KJA, dan profesi keuangan lainnya.
Webinar Marketing 101 for Finance Professionals diselenggarakan dalam kerangka pelaksanaan Nota Kesepahaman (MoU) antara IAI dan Mark Plus terkait pengembangan konsep terapan yang mengacu pada entrepreneurial marketing. MoU ini telah ditandatangani pada momentum Kongres IAI ke-14 pada Desember 2022 di Jakarta.
Dalam webinar ini, Yosanova memaparkan berbagai tips dan trik marketing terkini yang disebutnya Marketing 101. Secara umum, untuk dapat menarik dan mendapatkan klien, praktisi akuntan harus memahami siklus customer yang terdiri dari empat fase, yaitu get (mendapatkan klien baru), keep (menciptakan louyalitas dari existing customer), grow (meningkatkan kualitas pembelian klien), win back (mendapatkan kembali klien yang telah hilang atau berpaling ke kompetitor).
Dalam penjelasannya, Yosanova memaparkan bahwa dalam fase get, dari sudut pandang marketing terdapat beberapa proses dan cara untuk mendapatkan klien baru, yang bisa dikembangkan KJA dan praktisi akuntan. Fase dan aktivitas di setiap fase itu digambarkan sebagai berikut:
Selanjutnya pada fase keep, para akuntan dan KJA perlu mengetahui tingkatan dalam menjaga hubungan dengan klien. Tingkatan itu terdiri dari:
Menurut Yosanova, komponen terpenting adalah trusted, yang menimbulkan kesiapan untuk berinteraksi dengan seseorang tanpa adanya rasa curiga atau khawatir. Karena itu, untuk menjadi trusted advisor, seorang akuntan harus memiliki credibility (kemampuan menyelesaikan masalah), reliability (kehandalan sejauh mana Anda bisa memenuhi janji-janji kepada klien, intimacy (kedekatan personal).
Pada fase ketiga, grow penting karena berdampak pada peningkatan profitabilitas, pengenalan produk perusahaan yang lebih luas, memenuhi kebutuhan key accounts dan meningkatkan layanan terhadap key accounts. Survei menemukan bahwa 88% klien menghargai staf yang memberikan rekomendasi produk atau jasa yang lebih sesuai untuk mereka, 73% klien tertarik untuk mempelajari produk atau jasa terbaru yang dipromosikan perusahaan, dan 61% klien cenderung untuk menanyakan tentang alternatif produk atau jasa kepada customer services.
Tidak kalah penting adalah pada fase win back, yaitu bagaimana mengembalikan klien yang hilang. Menurut Yosanova, pada fase ini prinsipnya adalah melakukan service recovery yang dapat dijalankan dengan lima langkah, yaitu:
Faktor keberhasilan pada fase ini terletak pada respon cepat, karena menangani masalah secepat mungkin menunjukkan kepedulian. Komunikasi dengan empatik, karena mengakui kesalahan, meminta maaf dengan tulus, dan memberikan solusi yang memuaskan.
Tentang IAI
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan yang menaungi seluruh akuntan di Indonesia yang tersebar di 34 provinsi. IAI merupakan anggota dan pendiri International Federation of Accountants (IFAC) dan ASEAN Federation of Accountants (AFA), serta associate member Chartered Accountants Worldwide (CAW).
Untuk menjaga integritas dan profesionalisme akuntan Indonesia, IAI menerbitkan Kode Etik Akuntan Indonesia. Sebagai standard setter, IAI menyusun dan menetapkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia.
Informasi lebih lanjut tentang IAI, kunjungi www.iaiglobal.or.id, atau email ke iai-info@iaiglobal.or.id