Page 142 - Modul CAFB Subyek Bisnis dan Ekonomi
P. 142

(b)  Pemangku kepentingan di segmen C harus dipelihara. Meskipun tergolong pasif,

                           mereka  mampu  pindah  ke  segmen  D.  Pemangku  kepentingan  diharapkan
                           memberikan  kontribusi  didalam  bisnis  ini  dan  memberikan  kepuasan  pada

                           pemangku kepentingan tersebut. Pemegang saham institusional besar mungkin bisa
                           berada ke segmen C.

                     (c)  Pemangku  kepentingan  di  segmen  B  tidak  memiliki  kemampuan  besar  untuk
                           mempengaruhi  strategi,  tetapi  pandangan  mereka  bisa  menjadi  penting  dalam

                           mempengaruhi kepentingan yang lebih kuat, mungkin dengan melobi. Oleh karena

                           itu  mereka  harus  terus  diberikan  informasi  dari  pelatihan  dan  komunikasi.
                           Masyarakat, perwakilan, dan yayasan amal mungkin berada di segmen B.

                     (d)  Usaha yang minimal diberikan di segmen A- mereka cukup untuk diarahkan.

                     Peta pemangku kepentingan single kemungkinan tidak sesuai untuk semua kenyataan
                     diatas. Secara khusus, pemangku kepentingan dapat pindah dari segmen satu ke segmen

                     lainnya ketika berbagi strategi potensial di masa depan yang dapat dipertimbangkan.
                               DOKUMEN


               (3)  Menentukan Misi dan Objektif Strategi
                     Seperti yang sudah di bahas pada bab sebelumnya, misi bisnis menggambarkan suatu
                                                     IAI
                     fungsi dasara dalam suatu lembaga. Misi dapat ditetapkan pada awal proses perencanaan

                     strategis atau setelah penilaian perusahan. Hal tersebut dapat mencakup visi suatu bisnis
                     di masa depannya atau keadaan masa depan seluruh indutri.

                     Misi dimasukkan ke dalam serangkaian tujuan strategis yang merupakan pernyataan dari
                     keinginan  pemangku  kepentingan  tertentu  seperti  pemegang  saham  atau  karyawan,

                     membentuk analisis pemangku kepentingan (stakeholders). Hal ini diuraikan lebih lanjut

                     menjadi sebuah tujuan, target bisnis secara keseluruhan dan untuk SBU di dalamnya.
                     Cara ini menjadikan target untuk SBU dirancang dengan tujuan strategis bisnis dan misi,

                     sehingga  ada  kesesuaian  dengan  tujuan.  Pendekatan  “top  down”  bertujuan  untuk
                     merumuskan rencana strategis yang akhirnya dapat dinyatakan pada gambar 4.10.













                                                           136
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147