Page 108 - MODUL LEVEL DASAR MANAJEMEN KEUANGAN
P. 108
(3) Langkah 3: menghitung nilai V yaitu nilai aset, sebagai nilai sekarang dari aliran kas
yang akan terjadi dimasa mendatang menggunakan r sebagai tingkat diskonto.
C. Penilaian Obligasi
Obligasi merupakan salah satu jenis instrumen surat berharga yang memberikan pendapatan tetap
(fixed income securities) yang diperdagangkan di pasar modal. Obligasi menjadi salah satu
instumen investasi yang sangat fleksibel dan prospektif perkembangannya dimasa mendatang, oleh
karena itu kehadiran berbagai instrumen obligasi akan sangat dinantikan oleh investor yang
menginginkan investasi dengan struktur pendapatan yang begitu variatif, misalnya investor
institusional. Pada umumnya aliran kas yang akan diterima oleh investor dari obligasi berupa
penghasilan bunga yang diterima secara periodik dan pelunasan pokok utang pada saat jatuh
tempo.
Pendapatan bunga yang diterima obligor sebesar tingkat kupon (coupon rate) dikalikan nilai
DOKUMEN
nominal obligasi. Pendapatan bunga ini akan diterima secara periodik, bisa setiap tahun sekali
maupun setiap setengah tahun sekali, sedangkan aliran kas yang berupa nilai pelunasan akan
diterima pada saat jatuh tempo obligasi sebesar nilai nominalnya.
IAI
Berdasarkan rumus penilaian aset, maka nilai (harga) obligasi dapat ditentukan dengan
mendiskontokan aliran kas yang berasal dari pendapatan bunga dan aliran kas pelunasan dengan
tingkat keuntungan yang dikehendaki oleh investor atas obligasi tersebut (required yield). Tingkat
keuntungan yang dikehendaki oleh investor bisa menggunakan ukuran tingkat bunga umum, rata-
rata tingkat keuntungan investasi pada industri sejenis, biaya modal ataupun ukuran lainnya.
Secara matematis rumus untuk menghitung nilai obligasi adalah sebagai berikut:
2
n
1
3
n
Vb = [C1/(1+ r) ] + [C2/(1+ r) ] + [C3/(1+ r) ] + ……+ [Cn/(1+ r) ] + [MVn/(1+r) ]
atau
t
n
Vb = ∑ [ /(1 + ) ] + [MVn/(1+r) ]
=1
Dimana:
Vb = nilai obligasi
Ct = kupon obligasi yang dibayarkan secara periodik
MVn = nominal obligasi (pelunasan obligasi)
102