Page 65 - Modul CA - Manajemen Keuangan Lanjutan (Plus Soal)
P. 65
MANAJEMEN
KEUANGAN LANJUTAN
Apakah dampak dari merjer? Berikut ini adalah informasi yang relevan.
Gabungan kedua perusahaan
Nilai pasar aset Rp40 milyar
Nilai pokok utang Rp16 milyar
Jatuh tempo utang 3 tahun
Standar deviasi aset 40%
Sekali lagi kita menghitung ulang nilai ekuitas dan utang.
Gabungan kedua perusahaan
Nilai pasar ekuitas Rp26,65 milyar
Nilai pasar utang Rp13,35 milyar
Merjer adalah ide yang buruk setidaknya untuk pemegang saham. Sebelum merjer, nilai saham
dari 2 perusahaan yang terpisah adalah Rp27.42 milyar (Rp20,42 milyar + Rp7 milyar) sedangkan nilai
setelah merjer adalah Rp26,65 milyar. Selisih nilai ekuitas akan diambil oleh pemegang obligasi.
Merjer yang murni karena alasan keuangan semata adalah ide yang buruk karena merjer tersebut
justru makin melindungi pemegang obligasi karena utang sekarang ditanggung oleh dua perusahaan.
DOKUMEN
Keuntungan pemegang obligasi adalah kerugian bagi pemegang saham.
7.8.2 Option dan Capital Budgeting
Untuk perusahaan yang memiliki utang dalam struktur pendanaannya akan lebih menyukai proyek-
proyek yang menghasilkan NPV yang lebih rendah dibandingkan proyek dengan NPV yang tinggi.
IAI
Pemegang saham bahkan cenderung terkadang mengambil proyek dengan NPV yang negatif karena
proyek yang NPV-nya rendah bahkan negatif memiliki risiko yang tinggi dan akan memberikan tingkat
pengembalian yang tinggi pula untuk pemegang saham jika proyek tersebut berjalan dengan sukses.
7.9 Investasi dalam Proyek riil dan opsi
Ketika melakukan analisis atas proyek-proyek jangka panjang (capital budgeting analysis), prediksi
atas arus kas yang berasal dari proyek tersebut dilakukan pada tanggal 0.
Arus kas di masa depan tersebut akan didiskontokan dengan menggunakan tingkat diskonto yang
pantas dan dikurangi dengan pengeluaran investasi awal untuk memperoleh NPV dari proyek tersebut.
Apabila NPV lebih besar dari 0 maka proyek tersebut layak untuk dijalankan.
Perusahaan menilai sebuah proyek saat ini dengan asumsi keputusan di masa depan akan optimal.
Meskipun demikian perusahaan masih belum terlalu yakin terkait dengan keputusan yang dibuat karena
banyak informasi tentang kegiatan proyek di masa depan yang diperoleh.
Kemampuan perusahaan untuk menunda keputusan investasi dan operasinya sampai informasi di
masa depan diperoleh adalah option.
56 Ikatan Akuntan Indonesia