Page 141 - MODUL CA - Pelaporan Korporat 2021
P. 141

Ketika perusahaan menemukan adanya indikasi penurunan nilai aset, maka selanjutnya
                                 perusahaan harus melakukan uji penurunan nilai. Namun, ketika tidak ditemukan
                                 indikasi penurunan nilai aset, maka uji penurunan nilai tidak perlu dilakukan.
                             2.   Melakukan uji penurunan nilai aset
                                  Uji penurunan nilai atau impairment test dilakukan dengan membandingkan antara
                                 jumlah tercatat aset dan jumlah terpulihkannya. Penurunan nilai terjadi ketika jumlah
                                 terpulihkan suatu aset lebih rendah dibandingkan jumlah tercatatnya. Namun ketika
                                 jumlah tepulihkan lebih tinggi dibandingkan jumlah tercatat aset, maka tidak terjadi
                                 penurunan nilai.
                                  Untuk memperoleh kesimpulan ada tidaknya penurunan nilai aset, perusahaan harus
                                 menghitung jumlah terpulihkan dari suatu aset. Jumlah terpulihkan merupakan
                                 perkiraan manfaat yang diterima perusahaan dari suatu aset. Manfaat yang akan
                                 diterima  perusahaan  dapat  melalui  dua  cara,  yaitu  melalui  penjualan  atau  pemakaian.
                                 Oleh karena itu, jumlah terpulihkan dari suatu aset diperoleh dengan membandingkan
                                 manfaat yang akan diterima perusahaan dari penjualan aset, yang dengan menghitung
                                 nilai  wajar  dikurangi  biaya  pelepasan,  dan  pemakaian  aset,  de ngan  menghitung  nilai
                                 pakai. Jumlah terpulihkan merupakan nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi
                                 biaya pelepasan dengan nilai pakainya.

                                  Nilai  wajar  dikurangi  biaya  pelepasan  adalah  harga  yang  akan  diterima  untuk  menjual
                                 suatu  aset  atau  harga  yang  akan  dibayar  untuk  mengalihkan  suatu  liabilitas  dalam
                                 transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran dikurangi dengan biaya
                                 inkremental  yang  secara  langsung dapat  diatribusikan  pada  pelepasan aset, tidak
                                 termasuk biaya pendanaan dan beban pajak penghasilan. Sedangkan nilai pakai adalah
                                 nilai kini dari arus kas yang diharapkan akan diterima dari suatu aset. Jadi nilai pakai
                                 mencerminkan nilai kini dari ekspektasi arus kas yang dihasilkan dari penggunaan aset
                                 dan penjualan aset di akhir masa manfaat.

                                  Penurunan  nilai  aset  terjadi  ketika  jumlah  terpulihkan  dari  suatu  aset lebih rendah
                                 dibandingkan jumlah tercatat aset tersebut. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi
                                 penurunan nilai dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Namun
                                 terdapat  pengecualiaan untuk aset  yang diukur dengan  model revaluasi. Untuk aset
                                 yang diukur dengan model revaluasi, kerugian penurunan nilai diakui di penghasilan
                                 komprehensif lain sepanjang kerugian tersebut tidak melebihi surplus revaluasi yang
                                 pernah diakui sebelumnya.

                       Contoh 5.10 – Penurunan Nilai Aset

                       PT Mataram memiliki mesin yang diperoleh 1 Januari 2015 dengan nilai perolehan sebesar Rp800
                       juta. PT Mataram memperkirakan masa manfaat mesin tersebut adalah 8 tahun, tanpa nilai sisa.
                       Metode penyusutan yang digunakan dalam menyusutkan mesin tersebut adalah garis lurus.
                       Selama beberapa tahun terakhir, teknologi yang berkaitan dengan mesin tersebut berkembang pe-
                       sat. Selama 2018, muncul mesin-mesin baru  di pasar yang memiliki teknologi yang lebih modern
                       dengan harga yang tidak jauh berbeda dengan mesin yang dimiliki PT Mataram. Selain itu, pada
                       akhir 2018 diperoleh informasi dari bagian operasi bahwa kinerja mesin tersebut kurang sesuai
                       dengan ekspektasi awal perusahaan. Harus sering dilakukan set-up ulang terhadap mesin tersebut,
                       sehingga menurunkan keefektifan berproduksi.








        132      BAB 5 ASET TIDAK LANCAR



                                                                                                                   05/07/21   11.42
       MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd   132                                                              05/07/21   11.42
       MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd   132
   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146