Page 103 - Modul CA - Sistem Informasi dan Pengendalian Internal (Plus Soal)
P. 103
SiStem informaSi
dan Pengendalian internal
BAB XI
SIKLUS PROSES BISNIS PENDUKUNG:
BUKU BESAR DAN PELAPORAN
11.1 Pendahuluan
Siklus buku besar dan pelaporan berisikan proses memutakhirkan akun di buku besar dan mengikhtisarkannya
dalam laporan yang mencerminkan operasi perusahaan. Siklus ini menjadi muara untuk data yang
bersumber dari:
1. Setiap sub sistem yang ada dalam sistem akuntansi, yaitu berupa jurnal yang meringkas aktivitas rutin
terkait sub sistem atau siklus tersebut.
2. Treasurer, pihak yang menyiapkan jurnal berkaitan dengan aktivitas non rutin seperti transaksi
dengan kreditur dan investor.
3. Bagian anggaran, yang menyediakan data berkaitan dengan nilai anggaran.
4. Controller, pihak yang menyiapkan jurnal penyesuaian.
DOKUMEN
Informasi yang dihasilkan dari siklus ini tentunya disyaratkan memenuhi kebutuhan pengguna internal dan
eksternal. Selain itu, sistem buku besar dan pelaporan, dirancang agar mampu memproduksi laporan baik
yang bersifat periodik dan regular atau yang bersifat non regular.
IAI
11.2 Sistem Informasi dalam Siklus Buku Besar dan Pelaporan
Sebuah siklus buku besar dan pelaporan akan berisi empat aktivitas rutin berikut:
1. Pemutakhiran buku besar
2. Posting ayat jurnal penyesuaian
3. Menyiapkan laporan keuangan
4. Membuat laporan manajerial
Laporan manajerial ini diantaranya berkaitan dengan:
a. Laporan untuk verifikasi akurasi proses posting, misalnya laporan daftar journal vouchers secara
urutan nomor voucher, nomor akun, atau tanggal. Selain itu, dapat juga berupa laporan daftar
akun buku besar berserta saldo.
b. Anggaran untuk perencanaan dan evaluasi kinerja dari sisi anggaran operasi, belanja modal, dan
arus kas.
11.3 XBRL (Extensible Business Reporting Language) dalam Proses Pelaporan
Sebuah entitas dapat memproduksi laporan keuangan dalam beragam format elektronik seperti namun
pdf, notepad, jpg. Namun format ini cenderung tidak fleksibel dan tidak efisien karena akan membutuhkan
usaha tambahan untuk mengubah setiap format menjadi kebutuhan pengguna yang akan melakukan
analisis mendalam. Sebagai contoh OJK, Bank Indonesia, BEI memiliki persyaratan format yang berbeda
dalam mengumpulkan laporan dari entitas, dan tentunya akan banyak waktu yang terbuang dari sisi entitas
94 Ikatan Akuntan Indonesia