Page 104 - Modul CA - Sistem Informasi dan Pengendalian Internal (Plus Soal)
P. 104
SISTEM INFORMASI
DAN PENGENDALIAN INTERNAL
yang menyajikan laporan keuangan dan juga pihak yang akan memprosesnya.
Dalam contoh yang lain, terkadang informasi tersebut dapat bersumber dari mengetik ulang nilai di laporan
keuangan dari semula format kertas, atau meng-copy dari format PDF. Aktivitas ini tentunya rentan dengan
kesalahan.
Apabila isi dari informasi, dibuatkan terstandar, diharapkan persoalan inefisiensi dan potensi kesalahan ini
dapat dihindari. Perumusan standar data dalam laporan bisnis ini difasilitasi dengan keberadaan Extensible
Business Reporting Language (XBRL), yang merupakan varian dari XML, dengan kekhususan data keuangan.
Agar sebuah laporan keuangan dapat terbaca secara standar oleh teknologi XBRL, maka perlu dilakukan
proses pemberian tanda (tags) untuk setiap item seperti HTML tags. Tag berisi nama yang mewakili line
item di laporan keuangan, selain nama juga terdapat informasi lain di tag seperti tahun, satuan ukur, dan
hal lain yang dianggap mewakili data yang dilaporkan. Sebagai seorang akuntan, kita tidak perlu menulis
sendiri kode XBRL namun dapat memanfaatkan software yang dikembangkan khusus untuk membuat kode
XBRL dengan cara yang mudah.
XBRL diharapkan mampu member manfaat pada entitas berupa terciptanya laporan keuangan secara tepat
waktu dalam format yang bias dipakai oleh pihak manapun. Dari sisi pengguna, tidak perlu lagi melakukan
proses mengetik kembali secara manual data laporan keuangan yang mereka terima dalam format yang
tidak sesuai dengan alat analisis mereka.
DOKUMEN
11.4 Ancaman dan Pengendalian yang Diterapkan dalam Siklus Buku Besar dan Pelaporan
IAI
Pada bagian ini, kita akan analisis apakah perusahaan perlu mewaspadai adanya penyimpangan dan bahaya
yang terjadi pada proses pemutakhiran buku besar dan pelaporan? Penyimpangan ataupun bahaya ini dapat
terjadi secara umum, misalkan karena perusahaan tidak memiliki data induk kode akun yang akurat dan
dijaga dengan baik, sehingga rentan mengalami eror dan kesalahan, ataupun karena data induk disabotase
oleh pengguna yang tidak berwenang.
Selain itu, bahaya juga dapat terjadi karena pegawai perusahaan yang bertanggung jawab dengan
pemutakhiran buku besar, tidak memiliki pengetahuan yang cukup atas proes pelaporan keuangan dan
pemahaman atas standar akuntansi. Kondisi ini dapat mengakibatkan nilai pemutakhiran dan pelaporan
menjadi tidak tepat.
Ancaman Pengendalian
• Memeriksa ikhtisar jurnal dari siklus Akuntansi untuk periode
terbaru.
• Rekonsilasi
• Audit trail
Untuk ayat jurnal tidak rutin dari treasurer dan controller:
• Validity checks untuk memeriksa no akun di buku besar
• Salah saat memutakhirkan buku besar • Field checks untuk data numeric pada informasi jumlah moneter
atau saat membuat laporan • Zero balance checks (debit = credit)
• Completeness tests untuk menjamin semua data telah dicatat
• Closed-loop verification untuk melihat kesesuaian nomor akun
dan deskrips akun
• Standard adjusting entry untuk aktivitas yang berulang
• Sign checks untuk memeriksa saldo buku besar
• Run-to-run totals untuk memverifikasi akurasi pemrosesan batch
Ikatan Akuntan Indonesia 95