Page 42 - Modul CA - Sistem Informasi dan Pengendalian Internal (Plus Soal)
P. 42

SISTEM INFORMASI
                                                                                      DAN PENGENDALIAN INTERNAL





               2.  Tahap 2 – Analysis and Design (termasuk dalam tahap Analysis Design)
                   Pada tahap ini, setelah memilih vendor dan software ERP yang akan digunakan beserta dengan pemilihan
                   konsultan dan pembentukan tim implementasi, maka yang selanjutnya dilakukan dalam rangka
                   mendukung analisis terhadap user requirements adalah melakukan analisis gap yakni membandingkan
                   fungsi yang disediakan oleh sistem ERP dengan proses operasional yang dibutuhkan perusahaan untuk
                   menjalankan bisnisnya. Menggunakan hasil dari analisis gap ini, tim implementasi harus mampu untuk
                   membuat daftar proses yang akan ditambahkan pada proses yang ada sekarang untuk menunjang
                   performa software ERP yang akan digunakan dan bagian yang akan dimodifikasi pada software tersebut.
                   Juga, analisis gap ini dapat digunakan sebagai dasar membuat rancangan use interface bagi bagian yang
                   dimodifikasi pada software ERP, rancangan strategi manajemen perubahan, rencana konversi data dan
                   sistem serta rencana untuk pelatihan dan eksekusi implementasi ini. Hal lain yang harus dilakukan
                   pada tahap ini adalah menentukan strategi implementasi ERP yakni implementasi dengan cara vanilla
                   atau chocolate (yang akan dijelaskan lebih detail pada sub bagian selanjutnya). Akhir tahap ini, biasanya
                   tim implementasi dapat membuat prototype implementasi software ERP ini, yakni salah satu contohnya
                   dengan mengimplementasikan/menginstall software ERP tersebut pada server lokal untuk percobaan.

               3.  Tahap 3 – Acquisition and Development (berada diantara tahap Analysis Design dan Implementation)
                   Pada  tahap  ini,  semua  hasil dari  analisis  gap  yang  telah  dibuat  pada  tahapan sebelumnya  harus
                   dieksekusi. Diantaranya adalah  customize  komponen teknikal dan  user interface software  ERP,
                   penambahan syarat-syarat tambahan dan data pada tabel-tabel dalam database serta pembentukan
                               DOKUMEN
                   laporan yang berkaitan dengan sistem ERP. Tim teknikal pada tahap ini akan berkutat dengan instalasi
                   software ERP, sedang disisi lain, tim manajemen perubahan bekerja bersama dengan end user akan
                   mengimplementasikan perubahan pada proses bisnis dan melakukan pelatihan awal menggunakan
                   prototype yang telah dibuat di tahapan selanjutnya. Dan tim data akan melakukan migrasi data dari
                   sistem lama ke sistem baru berbasis ERP ini. Dan akhir tahap ini ditandai dengan mengonfigurasi
                   keamanan dan mengimplementasikan aturan  authentication  dan otorisasi untuk mengakses sistem
                   ERP ini.                          IAI

               4.  Tahap 4 – Implementation
                   Pada tahap ini, software ERP akan terinstall dan dapat digunakan oleh end user. End user akan mencoba
                   software ERP tersebut sekaligus mengujinya. Pengujian ini dilakukan dengan harapan bahwa jika ada
                   error  pada  software  ERP tersebut maka dapat langsung diperbaiki. Pada tahap ini, juga dilakukan
                   konversi dari sistem lama ke sistem baru berbasis ERP. Ada 4 metode konversi yang dapat digunakan
                   yakni sebagai berikut:
                   a.  Phased, adalah metode dimana konversi dari sistem lama ke sistem baru berbasis ERP dilakukan
                       secara bertahap, misal per modul.
                   b.  Pilot, adalah metode konversi dimana menerapkan terlebih dahulu bagian tertentu dari sistem
                       baru berbasis ERP untuk memastikan sistem baru tersebut dapat berjalan sesuai harapan.
                   c.  Parallel, adalah metode konversi dimana sistem lama dan sistem baru berbasis ERP diterapkan
                       bersamaan. Setelah memastikan sistem baru berbasis ERP berjalan dengan lancar, barulah sistem
                       lama dihentikan dan benar-benar digantikan sepenuhnya dengan sistem baru. Metode ini dilakukan
                       untuk mengurangi risiko kerugian akibat kegagalan penerapan sistem ERP yang kompleks.
                   d.  Direct Cutover atau Big Bang, adalah metode konversi dimana langsung menghentikan sistem lama
                       dan menggantikannya dengan sistem baru berbasis ERP. Metode ini paling berisiko menyebabkan
                       kegagalan penerapan sistem ERP yang kompleks tetapi paling murah dari segi biaya.

                   Setelah sistem baru diterapkan, pada tahap ini juga harus dilakukan pelatihan penggunaan sistem ini
                   untuk end user yang terkait.










                                                                                    Ikatan Akuntan Indonesia      33
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47