Page 44 - Modul CA - Sistem Informasi dan Pengendalian Internal (Plus Soal)
P. 44

SISTEM INFORMASI
                                                                                      DAN PENGENDALIAN INTERNAL





               5.  Tim Implementasi dan Eksekutif
                   Struktur tim implementasi, pemilihan anggota tim implementasi (yang dapat terdiri dari karyawan
                   internal bagian IT, konsultan, atau tenaga ahli dari vendor software ERP yang akan diimplementasikan),
                   dan  peran  serta  tanggung  jawab  tiap  anggota  tim  implementasi  juga  merupakan  salah  satu  faktor
                   penting dalam menentukan keberhasilan implementasi ERP. Sedangkan tim eksekutif berguna
                   untuk mengkomunikasikan perubahan yang terjadi dalam proses bisnis atau kebijakan-kebijakan
                   akibat penerapan ERP kepada seluruh end user yang terkait. Dukungan tim eksekutif juga mencakup
                   komitmen budget untuk proyek implementasi ERP ini.

               Sedangkan, berdasarkan jurnal Critical Failure Factors in ERP Implementation (Wong, Ada, et all, 2005: 6-8),
               ada 3 faktor penting yang dapat menyebabkan kegagalan dalam implementasi ERP. Ketiga faktor tersebut
               adalah sebagai berikut:

               1.  Lemahnya efektivitas konsultan
                   Faktor ini berkaitan dengan tim proyek implementasi contohnya konsultan yang memiliki kendala
                   dengan bahasa dan yang kurang berpengalaman dengan sistem ERP seperti tidak memberikan service
                   yang profesional, tidak melakukan BPR (Business Process Reengineering) terhadap gap antara proses
                   bisnis yang ada sekarang dengan sistem ERP, tidak memberikan perencanaan yang jelas dalam testing,
                   tidak mengkonfigurasi sistem ERP sesuai dengan gap dan kebutuhan user. Selain itu, faktor ini berkaitan
                   juga dengan pemberian training yang dibawah standar dari konsultan kepada user.
                               DOKUMEN
               2.  Lemahnya kualitas BPR (Business Process Reengineering)
                   Faktor ini berkaitan dengan masalah tim proyek implementasi ERP yang bingung dengan visi dari
                   BPR dan bingung bagaimana melakukan BPR. Masalah ini ditambah lagi dengan konsultan yang
                   tidak mampu untuk mendampingi dan memberikan masukan bagi tim proyek implementasi untuk
                   melakukan BPR. Tidak ada BPR maka akan menimbulkan ketidaksesuaian antara konfigurasi sistem
                                                     IAI
                   ERP dengan sistem ERP yang akan diimplementasikan, dan konfigurasi sistem ERP dapat memakan
                   waktu lebih lama (hal ini juga menambah biaya implementasi). Sehingga, perusahaan menjadi tidak
                   siap untuk menerapkan sistem ERP baru tersebut.

               3.  Lemahnya efektivitas manajemen proyek
                   Faktor ini berkaitan dengan kegagalan dalam merencanakan, memimpin, mengatur dan mengawasi
                   implementasi ERP. Hal ini dapat terjadi akibat  kekurangan sumber daya manusia dalam tim tersebut
                   dan jadwal aktivitas dalam implementasi yang terlalu ketat dan tidak realistis.



































                                                                                    Ikatan Akuntan Indonesia      35
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49