Page 34 - Modul Pengantar Fikih Muamalah
P. 34

bersama (ijma’). Kemudian jika tidak dapat ditemukan kesepakat ulama maka mujtahid

                        melakukan  ijtihad  sendiri  dengan  qiyas  kepada  keputusan-keputusan  yang  berdasarkan
                        nash. Adapun yang menjadi alasan atas dalil ini adalah QS: An-Nisa (4): 59:


                             “Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah, dan taatlah kepada Rasul dan
                             Ulil Amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat terhadap sesuatu,

                             maka  kembalikanlah  ia  kepada  Allah  (Al  Qur’an)  dan  Rasul  (sunah)  jika  kamu
                             benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih utama
                             (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”


                        Selain itu dasar atas dalil juga terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al Baqhawi:


                             “Dari Mu’adz sesungguhnya Rasulullah SAW ketika mengutus Muadz bin Jabal ke
                             Yaman,  Rasulullah  SAW  bersabda:  ‘Bagaimana  engkau  memutuskan  perkara

                             apabila  diserahkan  kepadamu  suatu  perkara?’  Muadz  berkata  ‘Aku  akan
                             memutuskan dengan kitabullah’, Rasulullah bersabda: ‘Maka jika tidak ada dalam

                             kitabullah?’ Muadz pun berkata ‘Maka dengan Sunnah Rasulullah SAW’ Rasulullah
                             berssabda: ‘Maka jika tidak ada dalam sunnah Rasulullah?’ Muadz pun berkata ‘Aku
                             berijtihad dengan pikiranku sendiri dan aku tidak akan keterlaluan’ kata Mu’adz.

                             Lalu Rasulullah memukul dadanya sambil bersabda ‘Alhamdulillah, segala puji bagi
                             Allah yang telah menyetujui utusan Rasulullah dengan apa yang diridhai Rasulullah
                             SAW’.” (HR. Abu Daud)



























                        30 | MODUL USAS PENGANTAR FIKIH MUAMALAH
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39