Page 198 - Modul CA - Manajemen Perpajakan (Plus Soal)
P. 198

MANAJEMEN PERPAJAKAN







                     b.  TRO tidak mempunyai kewajiban melaporkan SPT PPh Badan Tahunan, melainkan hanya
                         berkewajiban membuat List of Expenses.
                     c.  TRO terutang PPh Potong Pungut apabila terdapat transaksi yang merupakan objek PPh potong
                         pungut.
                     d.  Penghasilan yang diterima/diperoleh karyawan-karyawan TRO, baik asing maupun lokal
                         merupakan objek PPh pasal 21/26.
               3.    Mengikat kontrak keagenan dengan perusahaan local di Indonesia. Kontrak keagenan yang
                     dibentuk sebaiknya adalah keagenan bebas (independent agent).
                     Dalam hal ini yang menjualkan produk perusahaan luar negeri tersebut adalah pihak agen transaksi
                     jual beli produk dilakukan antara konsumen dengan agen. Agen akan menerima komisi keagenan dari
                     perusahaan luar negeri. Jika kontrak keagenan yang dibentuk adalah keagenan bebas (independent
                     agent), maka perusahaan luar negeri tersebut tidak dianggap sebagai memiliki BUT di Indonesia,
                     sehingga Indonesia tidak mempunyai hak pemajakan atas penghasilan yang diterima/diperoleh
                     Agen bebas tersebut.

               4.    Mengikat kontrak dengan pedagang perantara lokal.
                     Dalam hal ini perusahaan pedagang perantara tersebut hanya membantu melakukan promosi
                     atas produk kantor pusat agar dapat dijual di Indonesia. Apabila ada konsumen di Indonesia yang
                     berminat, maka konsumen dapat langsung melakukan transaksi dengan kantor pusat di luar negeri.
                     Dengan cara ini Indonesia tidak memiliki hak pemajakan atas penghasilan kantor pusat dari hasil
                               DOKUMEN
                     penjualan produk di Indonesia.





                                                     IAI















































                                                                                    Ikatan Akuntan Indonesia     189
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203