Page 106 - MODUL CA - Pelaporan Korporat 2021
P. 106

MODUL CA
                                                                                      PELAPORAN KORPORAT



                                Status  kepemilikan  tanah  atau  bangunan  dalam  kelompok  properti  investasi  tidak  harus
                                dimiliki oleh perusahaan. Tanah atau bangunan tersebut dapat berasal dari transaksi sewa
                                pembiayaan yang menyebabkan perusahaan yang bertindak sebagai  lessee mengakui aset
                                yang disewa sebagai aset per usahaan. Ketika aset yang disewa kemudian disewakan kembali
                                ke pihak lain melalui sewa operasi atau dimaksudkan untuk mencari kenaikan nilai, maka
                                aset yang disewa tersebut disajikan sebagai properti investasi. Hak atas suatu properti yang
                                dikuasai perusahaan melalui sewa operasi juga dapat dicatat sebagai properti investasi.
                                Meskipun sewa operasi tidak mengalihkan secara substansial manfaat dan risiko atas aset
                                tersebut, namun pengaturan di PSAK 13 memperbolehkan perusahaan untuk membukukan
                                sebagai properti investasi selama dua syarat berikut terpenuhi, yaitu:
                                1.   Properti tersebut memenuhi definisi properti investasi, dan
                                2.   Menggunakan model nilai wajar untuk pengukuran selanjutnya properti tersebut.

                                Alternatif pengklasifikasian tersebut dimungkinkan untuk dilakukan bagi setiap properti
                                investasi secara individual. Akan tetapi, ketika alternatif pengklasifikasian ini dipilih, maka
                                sebagai konsekuensi nya perusahaan harus menerapkan model nilai wajar untuk seluruh
                                properti investasinya.
                                Perusahaan seringkali  melakukan  pembelian  tanah namun belum menentukan tujuan
                                penggunaan tanah tersebut. Ketika kondisi ini terjadi, maka tanah tersebut disajikan sebagai
                                properti investasi. Hal ini dikarenakan harga tanah yang cenderung meningkat, sehingga
                                pembelian tanah yang  belum  ditentukan tujuan penggunaannya  dianggap lebih  dekat  ke
                                tujuan untuk mencari kenaikan nilai.
                                Banyak perusahaan yang menyewakan tanah atau bangunannya kepada pihak lain melalui
                                sewa ope rasi.  Tanah atau bangunan tersebut tetap disajikan sebagai properti investasi
                                meskipun perusaha an belum mendapatkan pihak yang akan menyewa bangunan tersebut.
                                Tanah atau bangunan yang disewakan kepada pihak ketiga melalui sewa pembiayaan bukan
                                properti  investasi.  Transaksi  sewa  pembiayaan  mengakibatkan  perusahaan  menghentikan
                                pengakuan aset tersebut dari buku perusahaan. Ketika bangunan digunakan oleh karyawan
                                dan perusahaan mengenakan biaya sewa kepada karyawan tersebut, maka bangunan tersebut
                                bukan properti investasi. Bangunan tersebut disajikan sebagai aset tetap perusahaan.

                                Perusahaan terkadang membangun sendiri (dengan atau tanpa melalui jasa kontraktor)
                                bangunan yang nantinya akan disewakan kepada pihak ketiga melalui sewa operasi, maka
                                bangunan dalam proses pengembangan (construction in progress) tersebut disajikan sebagai
                                properti investasi di lapor an keuangan perusahaan.
                                Beberapa properti sebagian disewakan kepada pihak ketiga melalui sewa operasi atau untuk
                                mencari kenaikan nilai dan sebagian lainnya digunakan untuk membantu operasional
                                perusahaan, seperti digunakan dalam proses produksi atau menghasilkan barang atau
                                jasa atau untuk tujuan administratif. Ketika perusahaan dapat menjual atau menyewakan
                                melalui sewa pembiayaan bagian properti tersebut, maka perusahaan harus mencatatnya
                                secara terpisah. Bagian properti yang disewakan kepada pihak ketiga atau mencari kenaikan
                                nilai diakui sebagai properti investasi, sedangkan bagian yang digunakan untuk operasional
                                perusahaan  diakui  sebagai  aset  tetap.  Namun  ketika  bagian  properti  tersebut  tidak dapat
                                dijual secara terpisah, maka perusahaan dapat mencatat properti tersebut sebagai satu
                                kesatuan. Penentuan properti diakui sebagai aset tetap atau properti investasi berdasarkan
                                tujuan penggunaan yang lebih signifikan. Misalnya, perusahaan memiliki gedung dengan
                                10 lantai. Sembilan lantai disewakan kepada pihak ketiga melalui sewa operasi dan 1 lantai






                                                                                          BAB 5 ASET TIDAK LANCAR      97



                                                                                                                   05/07/21   11.42
       MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd   97                                                               05/07/21   11.42
       MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd   97
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111