Page 107 - MODUL CA - Pelaporan Korporat 2021
P. 107
digunakan sebagai kantor. Ketika bagian gedung tersebut tidak dapat dijual secara terpisah,
maka perusahaan mencatat gedung tersebut sebagai properti investasi.
Dalam beberapa kondisi, perusahaan menyediakan tambahan jasa kepada pihak penyewa.
Per usahaan harus melakukan penilaian apakah tambahan jasa yang diberikan bernilai
signifikan terhadap keseluruhan perjanjian. Ketika tambahan jasa tersebut tidak signifikan,
maka perusahaan tetap mengakui properti tersebut sebagai properti investasi. Namun ketika
tambahan jasa bernilai signifikan terhadap keseluruhan perjanjian, maka properti tersebut
harus dibukukan sebagai aset tetap. Contoh penyediaan tambahan jasa yang cukup signifikan
adalah pengelolaan hotel. Jasa yang diberikan kepada tamu hotel bernilai signifikan terhadap
keseluruhan perjanjian. Oleh karena itu, bangunan hotel tersebut diakui sebagai aset tetap.
Bukti pemberian tambahan jasa bernilai signifikan terhadap keseluruhan perjanjian adalah
ketika perusahaan pemilik hotel memindahkan beberapa tanggung jawab pemberian
tambahan jasa atau pengelolaan hotel kepada pihak lain. Dalam kondisi seperti ini, posisi
pemilik hotel adalah sebagai investor pasif. Pengalihan tanggung jawab pengelolaan hotel
kepada pihak lain yang lebih kompeten menunjukkan bahwa jasa yang diberikan kepada
penghuni hotel menjadi bagian yang signifikan dari pembayaran sewa hotel.
Tidak jarang induk perusahaan bertransaksi dengan anak perusahaan, termasuk transaksi
sewa properti. Ketika induk menyewakan properti kepada anak perusahaan maka properti
tersebut tidak disajikan sebagai properti investasi dalam laporan keuangan konsolidasian
karena properti tersebut termasuk properti yang digunakan sendiri jika dilihat dar sudut
pandang kelompok usaha. Namun ketika induk menyiapkan laporan keuangan tersendiri,
maka properti tersebut disajikan sebagai pro perti investasi.
5.2.2 Pengakuan
Pada saat pengakuan awal, pengeluaran untuk perolehan properti investasi diakui sebagai
aset jika dan hanya jika:
a. Besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait properti investasi akan
mengalir ke dalam perusahaan, dan
b. Biaya perolehan properti investasi dapat diukur dengan andal.
Dua kriteria di atas juga digunakan untuk menentukan kapitalisasi biaya yang dikeluarkan
setelah pengakuan awal. Atas properti yang dikuasainya, perusahaan seringkali mengeluarkan
biaya untuk menambah, mengganti, memperbaiki, atau memelihara properti. Ketika biaya
tersebut memenuhi dua kriteria di atas, maka biaya tersebut dikapitalisasi menambah
jumlah tercatat properti investasi. Namun ketika biaya yang dikeluarkan tidak memenuhi
dua kriteria di atas, seperti biaya perawatan rutin properti, maka biaya tersebut dibebankan
pada saat terjadinya. Terkait dengan penggantian bagian dari properti investasi, maka biaya
penggantian tersebut memenuhi dua kriteria kapitalisasi di atas. Oleh karena itu, biaya
penggantian tersebut diakui dalam jumlah tercatat properti investasi. Jumlah tercatat atas
bagian yang diganti harus dihentikan pengakuannya.
5.2.3 Pengukuran Saat Pengakuan
Pada saat pengakuan awal, properti investasi diukur sebesar biaya perolehan. Yang
dimaksud dengan biaya perolehan adalah harga pembelian properti dan setiap biaya yang
dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan properti. Contoh biaya yang dapat
diatribusikan secara langsung adalah biaya jasa hukum, pajak pengalihan properti, dan biaya
transaksi lainnya.
98 BAB 5 ASET TIDAK LANCAR
05/07/21 11.42
MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd 98 05/07/21 11.42
MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd 98