Page 109 - MODUL CA - Pelaporan Korporat 2021
P. 109
5.2.4 Pengukuran Setelah Pengakuan
Setelah pengakuan awal, perusahaan dapat memilih untuk mengukur properti investasinya
dengan menggunakan model nilai wajar atau model biaya. Satu model pengukuran yang
dipilih berlaku untuk seluruh properti investasi perusahaan. Berikut penjelasan mengenai
kedua model pengukuran tersebut.
1. Model nilai wajar
Ketika memilih model nilai wajar, maka properti investasi diukur berdasarkan nilai wajar
pada tanggal pelaporan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai
wajar properti investasi diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya. Ketika model
nilai wajar diterapkan, maka properti investasi tersebut tidak perlu disusutkan. Sehingga
tidak ada beban penyusutan yang harus dibukukan oleh perusahaan setiap periodenya.
Penentuan nilai wajar properti investasi harus sesuai dengan ketentuan di PSAK 68:
Pengukur an Nilai Wajar. Perusahaan harus memastikan bahwa nilai wajar mencerminakan
penghasilan rental dari sewa yang sedang berjalan dan asumsi lain yang akan digunakan
pelaku pasar ketika menentukan harga properti investasi dalam kondisi pasar saat ini.
Penentuan nilai wajar tidak harus mengggunakan jasa penilai independen. Namun,
dalam PSAK 13 disebutkan bahwa perusahan dianjurkan untuk menentukan nilai wajar
berdasarkan penilaian dari penilai independen yang memiliki kualifikasi profesional yang
telah diakui dan relevan serta memiliki pengalaman terkini di lokasi dan kategori properti
investasi yang dinilai.
Jika perusahaan sudah memilih untuk mengukur properti investasi pada nilai wajar,
maka per usahaan harus melanjutkan pengukuran dengan nilai wajar tersebut hingga
pelepasan atau hingga properti tersebut menjadi properti yang digunakan sendiri atau
yang dikembangkan kemudian dijual dalam kegiatan sehari-hari. Kewajiban untuk
mengukur properti investasi pada nilai wajar ini tetap ada meskipun transaksi pasar
yang dapat dibandingkan menjadi jarang terjadi atau harga pasar menjadi tidak banyak
tersedia.
Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, ditemukan bukti yang jelas bahwa ketika
perusahaan pertama kali memeroleh properti investasi atau ketika properti pertama
kali diakui sebagai pro perti investasi karena perubahan penggunaan bahwa nilai wajar
properti tidak dapat diukur secara andal atas dasar berkelanjutan, maka properti tersebut
diukur menggunakan Model Biaya hingga pelepasan properti tersebut. Nilai residu
properti terseut dianggap nol.
2. Model biaya
Setelah pengakuan awal, properti investasi akan diukur pada biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Pengukuran ini mengacu
kepada model biaya yang diterapkan untuk aset tetap. Properti investasi yang berwujud
bangunan akan disusutkan selama masa manfaatnya. Besarnya beban penyusutan yang
diakui setiap periode bergantung pada masa manfaat, nilai sisa, dan metode penyusutan
yang digunakan. Penentuan ketiga hal tersebut merupakan diskresi manajemen.
Pada saat perusahaan memilih menggunakan model biaya, maka perusahaan harus
mengungkapkan nilai wajar di Catatan atas Laporan Keuangan (CALK).
100 BAB 5 ASET TIDAK LANCAR
05/07/21 11.42
MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd 100 05/07/21 11.42
MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd 100