Page 119 - MODUL CA - Pelaporan Korporat 2021
P. 119
Contoh 5.5 – Perolehan Aset Tetap melalui Pertukaran Aset Tetap
Pada 1 Agustus 2018, PT KLM menukarkan kendaraan operasionalnya dengan kendaraan lain.
Nilai tercatat kendaraan lama pada saat terjadi transaksi sebesar Rp250.000.000 (terdiri atas biaya
perolehan sebesar Rp600.000.000 dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp350.000.000). Nilai
wajar kendaraan lama adalah Rp200.000.000 dan nilai wajar kendaraan baru sebesar Rp260.000.000.
Di dalam transaksi ini disepakati PT KLM membayarkan uang tunai sebesar Rp70.000.000.
Jika transaksi pertukaran kendaraan ini memiliki substansi komersial, maka biaya perolehan
kendaraan baru diakui pada nilai wajar. Karena informasi mengenai nilai wajar, baik untuk aset
yang diserahkan dan aset yang diterima, tersedia dan diasumsikan angkanya sama-sama andal,
maka kendaraan baru diakui pada nilai wajar aset yang diserahkan ditambah dengan kas yang
diserahkan. Jurnal yang dibukukan PT KLM pada saat pertukaran kendaraan adalah:
Dr. Kendaraaan (baru) 270.000.000
Dr. Akumulasi Penyusutan (kendaraan lama) 350.000.000
Dr. Kerugian Pertukaran Aset 50.000.000
Cr. Kendaraan (lama) 600.000.000
Cr. Kas 70.000.000
Jika transaksi pertukaran di atas tidak memiliki substansi komersial, maka biaya perolehan
kendaraan baru diakui pada nilai tercatat aset yang diserahkan, dalam hal ini sebesar Rp320
juta (nilai tercatat kendaraan lama Rp250 juta ditambah dengan kas Rp70.000.000). Tidak ada
keuntungan atau kerugian pertukaran yang diakui.
Jurnal yang dibukukan PT KLM adalah sebagai berikut:
Dr. Kendaraaan (baru) 320.000.000
Dr. Akumulasi Penyusutan (kendaraan lama) 350.000.000
Cr. Kendaraan (lama) 600.000.000
Cr. Kas 70.000.000
5.3.4 Pengukuran Setelah Pengakuan
Setelah pengakuan awal, perusahaan dapat memilih untuk mengukur aset tetap dengan
menggunakan model biaya atau model revaluasi. Perusahaan harus menerapkan model
pengukuran yang sama untuk kelompok aset tetap yang sama. Misal, perusahaan menerapkan
model revaluasi untuk tanah dan menerapkan model biaya untuk aset tetap lainnya. Jadi,
suatu perusahaan bisa menerapkan kedua model di atas untuk pengukuran aset tetapnya.
Berikut penjelasan mengenai kedua model pengukuran tersebut.
1. Model biaya
Ketika perusahaan menerapkan model biaya, maka aset tetap akan diukur pada biaya
perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Model biaya untuk aset tetap sama dengan model biaya yang diterapkan untuk properti
investasi.
2. Model revaluasi
Dengan model revaluasi, aset tetap akan diukur pada jumlah revaluasian, yaitu nilai
wajar pada tanggal revaluasi dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai. Berikut beberapa pengaturan penting terkait dengan model revaluasi.
110 BAB 5 ASET TIDAK LANCAR
05/07/21 11.42
MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd 110 05/07/21 11.42
MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd 110