Page 123 - MODUL CA - Pelaporan Korporat 2021
P. 123
Jika PT MFE menggunakan motode eliminasi:
31 Desember 2018 – Penyesuaian nilai wajar
Dr. Akumulasi Penyusutan 25.000.000
Cr. Bangunan 25.000.000
Dr. Bangunan 65.000.000
Cr. Surplus Revaluasi 65.000.000
Penyajian Bangunan dalam Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2018
Biaya perolehan 540.000.000
Dikurangi: akumulasi penyusutan –
Nilai tercatat 540.000.000
5.3.5 Penyusutan
Penyusutan merupakan pengalokasian nilai perolehan aset secara sistematis sepanjang masa
manfaat aset. Berikut beberapa pengaturan penting terkait dengan penyusutan aset tetap.
1. Periode Penyusutan
Penyusutan dimulai pada saat aset siap untuk digunakan, yaitu ketika aset berada di lokasi
dan kondisi agar aset siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen. Penyusutan
aset dihentikan lebih awal ketika aset tersebut direklasifikasi ke aset tidak lancar yang
dikuasai untuk dijual (sesuai PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual
dan Operasi yang Dihentikan) atau aset tersebut dilepaskan. Dilepaskan dalam hal dapat
melalui penjualan, pertukaran, dihibahkan, atau hilang. Oleh karena itu, penyusutan tidak
dihentikan pengakuannya ketika aset tidak digunakan atau dihentikan penggunaannya,
kecuali aset telah habis disusutkan.
2. Pengakuan Beban Penyusutan
Beban penyusutan untuk setiap periode diakui di laba rugi. Pencatatan atas beban
penyusutan dilakukan dengan mendebet beban penyusutan dan mengkredit akumulasi
penyusutan dari aset terkait. Angka akumulasi penyusutan akan disajikan sebagai
pengurang dari biaya perolehan aset sehingga dihasilkan nilai tercatat aset.
Tidak seluruh beban penyusutan langsung diakui di laba rugi. Terdapat pengecualian
ketika beban penyusutan aset tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lainnya.
Misalnya, beban penyusutan dari aset yang digunakan untuk kegiatan produksi merupakan
komponen biaya overhead. Biaya overhead diakumulasikan dengan biaya bahan baku
langsung dan biaya tenaga kerja langsung menjadi persediaan. Ketika proses persediaan
belum selesai, maka ketiga biaya tersebut diakumulasikan di persediaan barang dalam
proses (work-in-process) dan ketika proses produksi sudah 100%, maka akumulasi ketiga
biaya tersebut disajikan di persediaan barang jadi. Akumulasi biaya produksi tersebut
akan diakui di laba rugi sebagai beban pokok penjualan pada saat produk telah terjual.
3. Konsep Dekomponenisasi
Pengaturan di PSAK 16 menyatakan bahwa setiap bagian dari aset tetap yang memiliki
biaya perolehan cukup signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset maka harus
disusutkan secara terpisah. Konsep ini sering disebut dengan istilah “dekomponenisasi”.
114 BAB 5 ASET TIDAK LANCAR
05/07/21 11.42
MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd 114
MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd 114 05/07/21 11.42