Page 131 - MODUL CA - Pelaporan Korporat 2021
P. 131

Meskipun secara garis besar model revaluasi aset takberwujud sama dengan model revaluasi
                             untuk aset tetap, tetapi terdapat perbedaan terkait dengan penentuan nilai wajar aset. Untuk
                             aset takberwujud, nilai wajar yang digunakan merujuk pada nilai wajar dari pasar aktif. Ketika
                             tidak terdapat pasar aktif dari suatu aset takberwujud, maka model revaluasi tidak dapat
                             diterapkan sehingga aset harus diukur pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi
                             dan akumulasi rugi rugi penurunan nilai. Jika pasar aktif dari suatu aset takberwujud tidak lagi
                             tersedia, maka aset takberwujud yang sebelumnya direvaluasi tidak lagi bisa diukur dengan
                             menggunakan model revaluasi. Selanjutnya aset tersebut diukur pada jumlah revaluasian
                             terakhir kali dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai.

                      5.4.5  Umur Manfaat, Nilai Residu, dan Metode Amortisasi

                             Perusahaan menentukan apakah aset takberwujud memiliki umur manfaat terbatas atau tidak
                             terbatas. Aset takberwujud ditentukan memiliki umur manfaat tidak terbatas jika berdasarkan
                             analisis atas faktor yang relevan menunjukkan kesimpulan bahwa tidak ada batas yang terlihat
                             saat ini atas periode aset diperkirakan akan memberikan manfaat ekonomik masa depan bagi
                             perusahaan. Jadi, umur manfaat tidak terbatas bukan berarti tidak terbatas sampai kapanpun,
                             tetapi terdapat batasan yang saat ini belum terlihat.

                             Untuk aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas, maka aset tersebut diamortisasi.
                             Sedangkan aset takberwujud yang memiliki umur manfaat tidak terbatas, maka aset tersebut
                             tidak  diamortisasi tetapi dilakukan  uji penurunan  nilai setiap tahun. Periode amortisasi
                             dimulai ketika aset tersedia untuk digunakan dan dihentikan pada tanggal yang lebih awal
                             antara ketika aset diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar yang dikuasai untuk dijual atau
                             ketika aset dihentikan pengakuannya.

                             Nilai residu aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas diasumsikan bernilai nol. Namun
                             terdapat pengecualiaan ketika terdapat komitmen dari pihak ketiga untuk membeli aset
                             tersebut pada akhir umur manfaatnya dan ada pasar aktif untuk aset tersebut. Ketersediaan
                             pasar aktif ini memungkinkan perusahaan untuk menentukan nilai residu dengan mengacu
                             pada harga yang berlaku di pasar tersebut dan kemungkinan besar bahwa pasar akan tetap
                             tersedia sampai akhir umur manfaat aset takberwujud tersebut.

                             Metode amortisasi yang digunakan harus mencerminkan pola manfaat ekonomik masa depan
                             dari penggunaan aset tersebut. Metode amortisasi yang bisa digunakan adalah garis lurus,
                             saldo menurun, dan unit produksi. Jika pola manfaat ekonomik masa depan dari konsumsi
                             aset takberwujud tidak dapat ditentukan, maka metode amortisasi yang digunakan adalah
                             garis lurus.

                             Sama seperti pengaturan untuk aset tetap, perusahaan juga harus menelaah nilai residu,
                             umur manfaat, dan metode amortisasi dari aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas.
                             Jika terdapat perubahan yang cukup signifikan atas ketiga hal tersebut, maka perusahaan
                             harus mengubahnya. Karena perubahan nilai residu, umur manfaat, dan metode amortisasi
                             merupakan perubahan estimasi akuntansi, maka perlakuan akuntansi yang tepat adalah
                             prospektif. Perusahaan tidak perlu mengkoreksi beban amortisasi periode sebelumnya yang
                             sudah diakui berdasarkan nilai residu, umur manfaat, atau metode amortisasi sebelumnya.
                             Beban amortisasi untuk periode berjalan dan periode selanjut nya disesuaikan dengan
                             mengacu pada nilai residu, umur manfaat, atau metode amortisasi yang baru.
                             Untuk aset takberwujud yang memiliki umur manfaat tidak terbatas, perusahaan memiliki
                             kewajiban untuk menelaah umur manfaat aset setiap periode. Hal ini bertujuan untuk






        122      BAB 5 ASET TIDAK LANCAR



                                                                                                                   05/07/21   11.42
       MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd   122                                                              05/07/21   11.42
       MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd   122
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136