Page 51 - Modul CA - Sistem Informasi dan Pengendalian Internal (Plus Soal)
P. 51

SiStem informaSi
            dan Pengendalian internal





            Di tahun 1992, COSO menerbitkan Internal Control-Integrated Framework (IC) yang saat ini sudah banyak
            diterima di berbagai negara sebagai panduan kerangka pengendalian internal dan telah diterapkan ke dalam
            kebijakan, peraturan dan undang-undang yang digunakan untuk mengendalikan aktivitas bisnis. COSO
            Internal Control-Integrated Framework memiliki lima komponen utama, yakni:
            1.   Lingkungan pengendalian. Inti dari setiap bisnis adalah orang-orang yang berada didalamnya
                 dan lingkungan dimana bisnis tersebut berada. Orang-orang yang berada di dalam bisnis tersebut
                 memiliki sifat atau karakteristik tertentu. Sifat terpenting adalah terkait dengan bagaimana orang-
                 orang tersebut memandang integritas, nilai-nilai etika serta kompetensi. Orang serta lingkungan
                 merupakan mesin yang mendorong organisasi dan mendasari segala hal yang terkait didalamnya.

            2.   Aktivitas pengendalian. Kebijakan dan prosedur pengendalian membantu memastikan bahwa
                 tindakan-tindakan yang diperlukan telah diidentifikasi oleh manajemen untuk menangani risiko dan
                 mencapai sasaran organisasi secara efektif.
            3.   Penilaian risiko. Organisasi harus mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko-risikonya.
                 Organisasi harus menetapkan sasaran sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dengan baik.

            4.   Informasi dan komunikasi. Sistem informasi dan komunikasi menangkap dan mendistribusikan
                 informasi yang diperlukan untuk melaksanakan, mengelola dan mengendalikan kegiatan operasional
                 organisasi.
                               DOKUMEN
            5.   Monitoring. Keseluruhan proses harus dimonitor, dan modifikasi dilakukan bila diperlukan, sehingga
                 sistem dapat berubah jika kondisinya juga memerlukan demikian.

            5.3.3 COSO Enterprise Risk Management (ERM) Framework
                                                     IAI
            COSO  Internal  Control  Framework telah digunakan secara meluas sebagai alat untuk mengevaluasi
            pengendalian internal, sebagaimana disyaratkan oleh  Sarbanes-Oxley Act. Namun, pendekatan COSO
            Internal Control Framework ini menguji pengendalian tanpa melihat pada tujuan dan risiko di dalam proses
            bisnis dan hanya memberikan sedikit penjelasan dalam evaluasi hasilnya. Dalam pendekatan COSO Internal
            Control Framework sulit untuk mengetahui sistem pengendalian yang mana yang paling penting, apakah
            pengendalian yang dijalankan mampu mengatasi risiko yang dihadapi dan  apakah tidak ada pengendalian-
            pengendalian yang penting.
            Kerangka pengendalian COSO ERM yang komprehensif menggunakan pendekatan berbasis manajemen
            risiko, bukan berdasarkan pendekatan pengendalian. ERM menambahkan tiga elemen tambahan disamping
            lima elemen pengendalian COSO Internal Control Framework, yakni: penetapan sasaran, mengidentifikasi
            kejadian yang berdampak pada perusahaan, dan mengembangkan respon terhadap risiko yang sedang
            dinilai. Sehingga pengendalian menjadi fleksibel dan relevan karena dihubungkan dengan sasaran organisasi
            saat ini. Model kerangka pengendalian COSO ERM juga mengakui bahwa risiko, selain pengendalian, dapat
            diterima, dihindari, didiversifikasi, dibagi atau ditransfer.

            Karena pendekatan COSO ERM lebih komprehensif, model ERM akan lebih banyak diadopsi sebagai model
            pengendalian internal berbasis manajemen risiko. Masing-masing dari komponen pengendalian internal
            COSO ERM dijelaskan sebagai berikut:

            1.   Lingkungan Internal (Internal Environment)
                 Lingkungan pengendalian berisi seperangkat standar, proses, prosedur dan struktur yang menjadi
                 dasar bagi organisasi dalam melaksanakan pengendalian internal. Dewan direksi dan manajemen
                 senior menentukan arahan dan contoh keteladanan yang mengindikasikan seberapa penting
                 pengendalian internal bagi perusahaan, termasuk didalamnya adalah kode etik yang dianut.
                 Manajemen memperkuat adanya ekspektasi di beragam level organisasi. Lingkungan pengendalian





     42      Ikatan Akuntan Indonesia
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56