Page 53 - Modul CA - Sistem Informasi dan Pengendalian Internal (Plus Soal)
P. 53
SiStem informaSi
dan Pengendalian internal
yang berperilaku jujur dan tidak jujur. Jika perusahaan memberikan imbalan dan hukuman
atas kejujuran tanpa memberikan label atau sebutan yang tepat, atau jika standar kejujuran
tidak konsisten, maka karyawan akan menunjukkan perilaku moral yang tidak konsisten juga.
4) Membuat kode etik tertulis yang secara eksplisit mengambarkan perilaku jujur dan tidak jujur.
5) Mengharuskan seluruh pegawai untuk melaporkan tindakan yang tidak jujur dan melanggar
hukum dan menghukum mereka yang mengetahui tindakan tersebut namun tidak
melaporkannya. Perusahaan juga harus mendokumentasikan bahwa seluruh pegawai telah
membaca dan memahami kode etik tersebut.
6) Membuat komitmen terhadap kompetensi. Perusahaan harus merekrut pegawai yang kompeten
yang memiliki pengetahuan, pengalaman, pelatihan dan keterampilan yang diperlukan.
d. Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan memberikan kerangka untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan
strategi, pengendalian dan memonitor operasi perusahaan. Aspek penting dari struktur organisasi
mencakup:
1) Otoritas yang sentralisasi atau desentralisasi,
2) Hubungan pelaporan langsung atau matriks,
3) Struktur organisasi berdasarkan industri, lini produk, lokasi atau jaringan pemasaran,
4) Bagaimana mengalokasikan tanggung jawab yang mempengaruhi fungsi kebutuhan informasi,
DOKUMEN
5) Ukuran dan sifat aktivitas perusahaan.
Dalam perkembangan bisnis saat ini, struktur hirarki dimana setiap lapisan manajemen mengawasi
yang lainnya, telah digantikan dengan kerja tim yang diarahkan secara mandiri, sehingga mampu
mengambil keputusan tanpa memerlukan tahapan persetujuan yang berlapis-lapis. Penekanannya
adalah pada perbaikan berkelanjutan, bukan pada reviu dan penilaian berkala. Struktur organisasi
IAI
semacam ini mampu merubah dampak dari sifat dan jenis pengendalian yang digunakan.
e. Metode yang Digunakan dalam Menetapkan Otoritas dan Tanggung Jawab
Manajemen harus memastikan para pegawai memahami sasaran dan tujuan perusahaan,
menetapkan otoritas dan tanggung jawab bagi mereka baik di tingkat departemen maupun individu,
dan menjadikan mereka bertanggung jawab dalam mencapai sasaran dan tujuan masing-masing,
serta mendorong mereka untuk menggunakan inisiatif mereka sendiri dalam menyelesaikan
masalah. Hal ini sangat penting khususnya dalam mengidentifikasi siapa yang bertanggungjawab
terhadap keamanan informasi perusahaan.
Otoritas dan tanggung jawab diberikan dan dikomunikasikan dengan menggunakan uraian
pekerjaan, pelatihan karyawan, operasi, anggaran, kode etik serta kebijakan dan prosedur
tertulis. Manual kebijakan dan prosedur menjelaskan praktik bisnis yang tepat, menggambarkan
pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan, menjelaskan prosedur dokumen, menjelaskan
bagaimana cara menangani transaksi, dan daftar sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan
tugas tertentu. Manual termasuk kode akun dan salinan formulir dan dokumen. Hal ini sangat
berguna sebagai panduan kerja untuk para pegawai yang ada saat ini serta untuk para pegawai
yang baru direkrut.
f. Standar Kebijakan Sumber Daya Manusia
Salah satu kekuatan terbesar dalam pengendalian adalah kejujuran dari para pegawai; salah satu
kelemahan terbesar dalam pengendalian adalah ketidakjujuran dari para pegawai. Kebijakan dan
praktik sumber daya manusia akan menentukan kondisi kerja, insentif pekerjaan, dan kemajuan karir
dapat menjadi alat yang berguna untuk mendorong praktik kejujuran, efisiensi, dan kesetiaan. Kebijakan
harus mencerminkan level keahlian, kompetensi, perilaku etis dan integritas yang diperlukan. Berikut
ini beberapa kebijakan dan praktik sumber daya manusia yang penting, antara lain:
44 Ikatan Akuntan Indonesia