Page 423 - MODUL AKAD, TATA KELOLA DAN ETIKA SYARIAH
P. 423

Secara spesifik, DPS diatur oleh Pasal 32 UU Perbankan Syariah yang berbunyi

                        sebagaimana berikut:

                        1.   Dewan Pengawas Syariah (DPS) wajib dibentuk di Bank Syariah dan Bank

                             Umum Konvensional yang memiliki UUS.

                        2.   Dewan  Pengawas  Syariah  (DPS)    sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)

                             diangkat  oleh  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  atas  rekomendasi  Majelis
                             Ulama Indonesia.

                        3.   Dewan  Pengawas  Syariah  (DPS)    sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)

                             bertugas  memberikan  nasihat  dan  saran  kepada  direksi  serta  mengawasi

                             kegiatan Bank agar sesuai dengan Prinsip Syariah.

                        4.   Ketentuan  lebih  lanjut  mengenai  pembentukan  Dewan  Pengawas  Syariah

                             (DPS) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bank
                             Indonesia.


                        Rincian tugas, wewenang, dan tanggung jawab DPS untuk bank syariah atau UUS
                        selanjutnya diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 6 Tahun 2004 Pasal 27

                        sebagaimana berikut:

                        1.   memastikan dan mengawasi kesesuaian kegiatan operasional bank terhadap

                             fatwa yang dikeluarkan oleh DSN-MUI;

                        2.   menilai  aspek  syariah  terhadap  pedoman  operasional  dan  produk  yang

                             dikeluarkan bank;

                        3.   memberikan opini dari aspek syariah terhadap pelaksanaan operasional bank
                             secara keseluruhan dalam laporan publikasi bank;


                        4.   mengkaji jasa produk baru yang belum ada fatwa untuk dimintakan fatwa
                             kepada DSN-MUI; dan


                        5.   menyampaikan laporan hasil pengawasan syariah sekurang-kurangnya setiap
                             enam bulan kepada direksi, komisaris, DSN-MUI, dan Bank Indonesia.








                        413 |MODUL USAS LEVEL PROFESIONAL – AKAD, TATA KELOLA DAN ETIKA SYARIAH
   418   419   420   421   422   423   424   425   426   427   428