Page 40 - Modul Pengantar Fikih Muamalah
P. 40
1. Meneliti sanad dan perawi hadits
a. Itibar, yaitu menyertakan sanad-sanad yang lain untuk suatu hadits tertentu,
yang dimana dalam hadits tersebut pada bagian sanadnya tampak hanya
terdapat seorang rawi saja, penyertaan sanad-sanad lain ini dimaksudkan agar
dapat diketahui apakah terdapat sanad-sanad yang lain pada sanad hadits
tersebut.
b. Meneliti nama perawi dengan skema sanad (asma ar ruwat), hal ini dilakukan
dengan mencari nama para rawi secara menyeluruh meliputi nama, nisbat,
kuniyah, dan laqab para rawi.
c. Meneliti tarikh al ruwat, dengan meneliti bagaimana hubungan murid dan
guru dan tahun kelahiran dan kematian, hal ini dilakukan untuk mengetahui
apakah sanadnya benar tersambung atau tidak.
d. Meneliti aljarh wa al ta’dil, untuk mengetahui karakeristik rawi yang
bersangkutan, baik dari segi moral maupun intelektualnya (keadilan dan ke-
dhabit-an)
2. Meneliti matan
Penelitian matan dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya ‘illat dan
syudzudz dalam hadits, langkah ini merupakan langkah yang sangat penting karena
pengamatan pada suatu hadits biasanya lebih mengutamakan pada analisis matannya
disbanding sanadnya.
Langkah ini memerlukan ilmu dan wawasan yang luas juga mendalam, maka orang yang
melakukan penelitian matan dituntut untuk menguasai bahasa Arab dengan baik,
menguasai kaidah-kaidah yang bersangkutan, memahami isi Al Qur’an baik tekstual
maupun kontekstual, memahami prinsip-prinsip agama islam, dan mengetahui metode
istinbath.
36 | MODUL USAS PENGANTAR FIKIH MUAMALAH