Berita IAI

Siaran Pers - Seminar APAFest 2025 dan Penandatanganan MoU IAI-UI di FEB UI

25 Agustus 2025 - Siaran Pers



Depok, 20 Agustus 2025 – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menyelenggarakan Seminar Internasional Aspiring Professional Accountants Festival (APAFest) 2025 bertema “Future-Ready Accountants: Navigating Global Challenges”. Acara yang diikuti lebih dari 400 peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, dan praktisi akuntansi ini menghadirkan Presiden International Federation of Accountants (IFAC) Jean Bouquot, serta akademisi dan para tokoh akuntansi terkemuka di Indonesia.

Rektor UI Prof. Heri Hermansyah membuka acara secara resmi, dengan menegaskan komitmen UI untuk terus mendukung pengembangan pendidikan akuntansi agar relevan dengan kebutuhan dunia internasional. Prof. Heri menekankan bahwa penguasaan teknologi, tata kelola yang baik, serta integritas etika adalah fondasi penting bagi profesi akuntan.

Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI, Dr. Ardan Adiperdana menegaskan bahwa kerja sama dengan UI merupakan wujud nyata komitmen organisasi profesi dalam menghubungkan dunia akademik dengan kebutuhan global profesi. “Dengan berlandaskan SMOs IFAC, IAI berkomitmen mendukung UI dalam mencetak akuntan yang unggul, berintegritas, dan siap bersaing di panggung internasional,” ujarnya.
IFAC merupakan organisasi profesi akuntan global yang mewadahi lebih dari 180 organisasi profesi akuntansi di lebih dari 135 yurisdiksi dan mewakili lebih dari 3 juta akuntan di seluruh dunia. Misi IFAC adalah memperkuat profesi akuntansi serta berkontribusi pada pembangunan organisasi, pasar keuangan, dan perekonomian yang kuat dan berkelanjutan melalui promosi standar internasional berkualitas tinggi, dukungan terhadap adopsi praktik terbaik, serta pengembangan transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola yang baik di sektor publik maupun swasta.

Ardan menambahkan, sebagai anggota dan salah satu pendiri IFAC, IAI memiliki kewajiban untuk memenuhi Statements of Membership Obligations (SMOs), yaitu kerangka global yang memastikan organisasi profesi akuntan di seluruh dunia mengadopsi praktik terbaik keprofesian. Pemenuhan SMOs adalah fondasi penting untuk menghasilkan akuntan profesional yang memiliki kapasitas dan integritas tinggi. Melalui implementasi SMOs, IAI memastikan bahwa akuntan Indonesia relevan di tingkat nasional, sekaligus memiliki standar kompetensi setara dengan akuntan profesional di tingkat global.

Sementara itu, Dekan FEB UI, Yulianti, Ph.D., menyatakan bahwa FEB UI berperan aktif mencetak lulusan yang tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga peka terhadap isu keberlanjutan, digitalisasi, dan tata kelola. Kehadiran tokoh-tokoh akuntansi dunia di FEB UI menurutnya menjadi momentum berharga untuk memperkuat posisi UI sebagai pusat pemikiran dan inovasi di bidang akuntansi.

Peran Akuntan di Era Keberlanjutan

Dalam keynote speech-nya, Presiden IFAC Jean Bouquot menekankan peran akuntan masa depan dalam mendorong transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan global. Menurutnya, profesi akuntansi harus hadir bukan sekadar sebagai penyusun laporan keuangan, melainkan sebagai mitra strategis yang membangun sistem keuangan yang sehat dan inklusif. Ia juga menekankan pentingnya standar internasional yang konsisten agar dunia usaha dapat beroperasi secara setara di berbagai yurisdiksi. “Akuntan memiliki peran penting dalam memperkuat kepercayaan—baik di pasar keuangan, dunia usaha, maupun masyarakat luas. Kepercayaan inilah yang menjadi fondasi bagi stabilitas ekonomi global,” ungkap Bouquot.

Sophia I. Wattimena, Ketua Dewan Audit/Anggota Dewan Komisioner OJK yang juga Dewan Pengawas IAI, menyoroti kontribusi akuntan dalam menjaga stabilitas sektor keuangan nasional. Ia menjelaskan bahwa keandalan laporan keuangan, kepatuhan terhadap standar, dan kualitas tata kelola korporasi sangat menentukan daya tahan industri keuangan terhadap guncangan. “Akuntan adalah pilar dalam arsitektur sistem keuangan kita. Di tengah dinamika global yang penuh tantangan, peran akuntan semakin vital untuk memastikan stabilitas, integritas, dan keberlanjutan perekonomian nasional,” ujarnya.

Dalam diskusi panel yang menampilkan dua guru besar UI sekaligus Anggota DPN IAI, Prof. Sidharta Utama dan Prof. Lindawati Gani, serta Partner PwC Indonesia Buntoro Rianto, para pembicara menyoroti tren dan tantangan global, khususnya terkait regulasi keuangan, pelaporan keberlanjutan, serta standar internasional. Kesiapan profesi akuntan menghadapi penerapan Standar Pengungkapan Keberlanjutan (SPK) yang akan berlaku 1 Januari 2027, sejalan dengan konvergensi International Sustainability Standards Board (ISSB). Kondisi ini membuka peluang besar bagi akuntan untuk menjadi strategic business partner yang mendorong penerapan integrated thinking dalam tata kelola dan pengelolaan organisasi.

Panel juga menyoroti peluang akuntan Indonesia di panggung global. Dengan semakin terhubungnya perekonomian dan adopsi standar internasional seperti IFRS, ISSB, dan kode etik global IFAC, akuntan Indonesia memiliki kesempatan luas untuk berkontribusi pada perusahaan multinasional, lembaga keuangan internasional, dan inisiatif keberlanjutan global. Para narasumber sepakat bahwa penguatan kompetensi, sertifikasi internasional, serta keterlibatan dalam forum global menjadi kunci agar akuntan Indonesia dapat menjadi agen perubahan yang mendorong transparansi, tata kelola, dan penciptaan nilai berkelanjutan.

MoU IAI–UI untuk Penguatan Profesi Akuntansi

Rangkaian APAFest 2025 juga menjadi momentum penandatanganan perpanjangan Nota Kesepahaman (MoU) antara IAI dan Universitas Indonesia. MoU ini ditandatangani oleh Ketua DPN IAI Ardan Adiperdana dan Rektor UI Prof. Heri Hermansyah, disaksikan oleh President IFAC Jean Bouquot serta Dewan Pengawas IAI Sophia Wattimena.

Perjanjian kerja sama ini mencakup kolaborasi riset dan inovasi, penguatan pendidikan dan pelatihan, penyediaan Computer Based Exam (CBE) Center di UI untuk mendukung sertifikasi internasional, serta fasilitasi keanggotaan kolektif sivitas akademika UI di IAI. Inisiatif ini diharapkan memperkuat ekosistem profesi akuntan, meningkatkan kapasitas SDM, serta memastikan integrasi praktik terbaik internasional sesuai standar IFAC.

Dengan menghadirkan perspektif global IFAC, pandangan regulator nasional, serta pengalaman akademisi dan praktisi bisnis, APAFest 2025 tidak hanya menjadi forum berbagi pengetahuan, tetapi juga momentum strategis untuk menegaskan posisi Indonesia dalam lanskap profesi akuntansi global.

Tentang IAI

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan yang menaungi seluruh akuntan di Indonesia yang tersebar di 34 provinsi. IAI merupakan anggota dan pendiri International Federation of Accountants (IFAC) dan ASEAN Federation of Accountants (AFA), serta associate member Chartered Accountants Worldwide (CAW).

Untuk menjaga integritas dan profesionalisme akuntan Indonesia, IAI menerbitkan Kode Etik Akuntan Indonesia. Sebagai standard setter, IAI menyusun dan menetapkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia.

Informasi lebih lanjut tentang IAI, kunjungi www.iaiglobal.or.id, atau email ke iai-info@iaiglobal.or.id

WA Official IAI: +628 111 055 141