Berita IAI

Siaran Pers HUT 67 IAI - Tujuh Dekade Mendukung Pembangunan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

05 Desember 2024 - Siaran Pers


Jakarta, 23 Desember 2024 – Memasuki usia ke-67 tahun, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menegaskan kembali komitmennya untuk mendorong kemandirian bangsa. Dalam momentum itu, IAI menggarisbawahi peran strategis profesi akuntan dalam menghadapi tantangan global, sekaligus mendukung transformasi ekonomi menuju visi Indonesia Emas 2045. Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI, Ardan Adiperdana, menyampaikan bahwa keberadaan IAI selama hampir tujuh dekade menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung transformasi ekonomi nasional.

“Kami percaya bahwa langkah dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah, adalah bagian dari strategi besar menuju Indonesia Emas 2045. Sebagai masyarakat profesi, kami berkomitmen mendukung sepenuhnya melalui kapasitas dan keahlian yang dimiliki profesi akuntan,” ujar Ardan, ketika menyampaikan sambutan pembuka Seminar Internasional peringatan HUT ke-67 IAI di Jakarta. Seminar ini mengambil tema Connecting Sustainability and Economic Resilience: Accountants Navigating the Future, mencerminkan perjalanan luar biasa profesi akuntan Indonesia di era keberlanjutan. Menurutnya, akuntan memiliki peran kunci dalam menghubungkan titik-titik antara keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi. Dengan keterampilan dan pengetahuan spesifiknya, akuntan dapat membantu entitas dalam mencapai tujuan keuangannya, sekaligus meningkatkan kontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan sosial.

Rangkaian peringatan HUT ke-67 IAI telah dimulai sejak kick off kegiatan Aspiring Professional Accountants Festival (APAFest) 2024. Setelah itu, berbagai kegiatan berskala nasional diselenggarakan IAI, mulai dari Simposium Nasional Akuntansi ke-27 di Bengkulu, KJA Gathering di Bali, International Tax Conference di Yogyakarta, IAI Compartment Week, dan kegiatan lainnya.  Keseluruhan rangkaian acara ini dihadiri oleh ribuan akuntan dan para profesional bidang keuangan dari seluruh Indonesia, untuk bersama-sama berdiskusi, berbagi ilmu dan pengalaman, serta mencari solusi atas berbagai dinamika yang berkembang dewasa ini.

Ardan menyampaikan, sejak didirikan pada 23 Desember 1957, IAI telah tumbuh menjadi organisasi profesi akuntan terbesar yang menaungi lebih dari 35 ribu anggota dari berbagai sektor, termasuk publik, swasta, pendidikan, perpajakanm hingga Kantor Jasa Akuntan. Sebagai bagian dari komunitas global, IAI juga menjadi anggota pendiri International Federation of Accountants (IFAC) dan Chartered Accountants Worldwide (CAW), yang menempatkan akuntan Indonesia sebagai mitra strategis di tingkat internasional. Di tingkat regional, Indonesia melalui IAI memegang posisi Deputy President pada ASEAN Federation of Accountants (AFA) periode 2024-2025, memperkuat peran Indonesia dalam komunitas profesi akuntan Asia Tenggara.

Transformasi Berkelanjutan dan Penguatan Profesi

Dalam upaya meningkatkan daya saing akuntan Indonesia, IAI terus mengembangkan program-program strategis seperti sertifikasi Chartered Accountant (CA) yang menjadi simbol profesionalisme akuntan Indonesia. Sertifikasi ini dilengkapi dengan sertifikasi khusus seperti Certified Government Accounting Associate (CGAA) dan Certified Government Accounting Expert (CGAE) untuk sektor publik, Ujian Sertifikasi Akuntansi Syariah (USAS) untuk mendukung ekonomi syariah, dan Ujian Sertifikasi PSAK untuk penguatan pelaporan keuangan.

IAI terus menginspirasi generasi muda melalui program Aspiring Professional Accountants Festival (APAFest) dan inisiatif IAI Goes to Campus serta IAI Goes to School. Selain itu, IAI mendistribusikan 1.500 Beasiswa CA untuk mahasiswa berprestasi yang ingin meniti karier sebagai akuntan profesional. Dalam mendukung UMKM, IAI aktif mempromosikan penggunaan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM), membantu pelaku usaha kecil meningkatkan akses ke pendanaan dan efisiensi operasional.

Pada momentum ini, IAI meluncurkan Peta Jalan Standar Pengungkapan Keberlanjutan yang mendukung penerapan standar Environmental, Social, and Governance (ESG) di Indonesia. Langkah ini diambil seiring meningkatnya tuntutan global terhadap integrasi prinsip keberlanjutan dalam laporan keuangan.

Sebagai mitra strategis pemerintah dan sektor swasta, IAI menegaskan perannya dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. “Integritas adalah fondasi utama profesi akuntan. Kami berkomitmen untuk menjaga kepercayaan publik dan mendukung upaya nasional mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs),” tegas Ardan Adiperdana. Pada kesempatan itu, IAI mengundang seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dalam memperkuat profesi akuntan demi mendukung transformasi bangsa. Dengan integritas, profesionalisme, dan kolaborasi lintas sektor, IAI optimistis dapat terus menjadi pilar penting dalam perjalanan Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah.

Komitmen Menuju Indonesia Emas 2045

Tampil sebagai keynote speaker, Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu, menyoroti peran strategis profesi akuntan dalam mendukung tata kelola yang baik dan keberlanjutan pembangunan nasional. Ia menegaskan bahwa informasi yang disajikan akuntan tidak hanya menjadi fondasi pengambilan keputusan bagi perusahaan dan regulator, tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan yang inklusif serta berkelanjutan.

Anggito menekankan pentingnya peran akuntan dalam mendukung tata kelola keuangan yang baik, transparan, dan berkelanjutan, baik di tingkat perusahaan, korporasi, maupun perekonomian nasional. Menurut Anggito, informasi yang disajikan oleh akuntan menjadi dasar penting dalam pengambilan keputusan strategis, yang berdampak positif tidak hanya bagi regulator, tetapi juga bagi investor dan masyarakat luas. “Akuntan tidak hanya bertanggung jawab menyusun laporan keuangan yang sesuai standar, tetapi juga memastikan tata kelola yang baik, mencegah korupsi, dan mempromosikan pengungkapan keberlanjutan sebagai bagian dari praktik akuntansi modern,” ujarnya.

Sebagai penjaga integritas, akuntan diharapkan terus menjaga etika profesional dan memberikan kontribusi nyata dalam mendukung kebijakan fiskal pemerintah, termasuk implementasi kebijakan fiskal 2025 yang fokus pada percepatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Visi Indonesia yang Berkelanjutan

Anggito menjelaskan bahwa APBN 2025 telah dirancang untuk mengakomodasi visi dan misi pemerintahan baru dengan tetap menjaga tata kelola yang baik dan kesehatan fiskal. Tiga nilai strategis yang diusung APBN 2025 adalah: 1) Menjalankan visi misi presiden dengan fokus pada swasembada pangan, kedaulatan energi, dan hilirisasi. 2) Kebijakan dengan shock absorber untuk menjaga stabilitas fiskal menghadapi guncangan. 3) Melanjutkan momentum reformasi di bidang infrastruktur, birokrasi, dan regulasi.

Selain itu, belanja negara akan difokuskan pada sektor pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, dan ketahanan pangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh daerah. Pemerintah mengalokasikan lebih dari Rp100 triliun untuk program prioritas, termasuk penyediaan makanan bergizi bagi anak sekolah dan ibu hamil, renovasi sekolah, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Wakil Menteri Keuangan mengapresiasi kiprah IAI sebagai organisasi profesi terdepan dalam pengembangan praktik akuntansi di Indonesia. Ia juga berharap IAI dapat terus mendukung pelaksanaan kebijakan pemerintah, termasuk implementasi Undang-Undang Penguatan dan Pengembangan Sektor Keuangan (UU PPSK), yang bertujuan memperkuat stabilitas sistem keuangan, mengembangkan sektor perbankan, dan meningkatkan tata kelola ekonomi.

“IAI dan seluruh anggotanya diharapkan terus memberikan kontribusi terbaik, menjaga standar akuntansi dan pengungkapan keberlanjutan, serta mendorong tata kelola yang baik di semua sektor. Hanya dengan kolaborasi yang erat, kita bisa mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” tambahnya. Anggito mendorong seluruh anggota IAI untuk terus meningkatkan kompetensi, memperbaiki layanan, dan berinovasi dalam mendukung pembangunan nasional.

“Selamat ulang tahun kepada IAI. Teruslah menjadi organisasi profesi yang berkomitmen pada etika, tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan lingkungan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Bersama-sama, mari kita wujudkan Indonesia yang lebih baik,” pungkas Anggito.

Tentang IAI

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan yang menaungi seluruh akuntan di Indonesia yang tersebar di 34 provinsi. IAI merupakan anggota dan pendiri International Federation of Accountants (IFAC) dan ASEAN Federation of Accountants (AFA), serta associate member Chartered Accountants Worldwide (CAW).

Untuk menjaga integritas dan profesionalisme akuntan Indonesia, IAI menerbitkan Kode Etik Akuntan Indonesia. Sebagai standard setter, IAI menyusun dan menetapkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia.

Informasi lebih lanjut tentang IAI, kunjungi www.iaiglobal.or.id, atau email ke iai-info@iaiglobal.or.id